Baca juga: Diplomasi Ekonomi Berjalan, Indonesia Ekspor Bus ke Bangladesh.
"Banyak kesempatan bisnis yang bisa dijajaki, dan kami berharap ke depannya pebisnis Indonesia dan Bangladesh bisa melihat kesempatan tersebut dan melakukan kerja sama," kata Dubes Kabir di JIExpo Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.
Dia mengatakan hubungan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antara Indonesia-Bangladesh berjalan dua arah. Selain bus, Indonesia juga mengekspor 15 gerbong buatan PT INKA.
Direktur Teknik CV Laksana Stefan Arman mengatakan pengiriman bus ke Bangladesh akan dilakukan bertahap. Empat bus pertama dikirim bulan ini, sementara 10 bus berikutnya akan dikirim hingga akhir tahun.
"Kemungkinannya, 10 bus lainnya menggunakan tipe double decker, ini berbeda dengan yang kini kita kirimkan. Hanya, untuk mesin dan chassis memang dari Scania, namun model, desain dan eksterior bus tetap dari kami," terangnya.
Bus yang akan dikirimkan ke Bangladesh tersebut sudah sesuai dengan standar UN ECE-R66, yakni standar uji guling Uni Eropa. Uji guling ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan KNKT selama tiga tahun terakhir.
Uji Guling Standard UN ECE-R66 atau Uniform Technical Prescription Concerning The Approval of Large Passenger Vehicles With Regards to The Strengthen of Their Super Structure ini, biasa diterapkan di negara-negara Uni Eropa sebagai standar keselamatan kendaraan. Yang diatur dalam standar keselamatan uji guling ini adalah kekuatan superstruktur kendaraan saat dilakukan uji guling (Rollover Test).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id