Sedikitnya 24 orang terluka -- beberapa dalam kondisi kritis -- dalam insiden yang terjadi di kota Sihanoukville. Hingga kini, dikutip dari laman BBC, Minggu 23 Juni 2019, tim penyelamat masih terus membongkar puing gedung tujuh lantai itu untuk mencari korban tersisa.
Empat orang telah ditangkap atas insiden ini, termasuk pemilik gedung, kepala firm konstruksi dan kontraktor. Seorang pemilik lahan yang merupakan warga lokal juga sedang dimintai keterangan oleh polisi.
Tiga korban tewas dikonfirmasi sebagai warga lokal -- dua pekerja dan satu penerjemah. Sekitar 1.000 orang ikut serta dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban, yang melibatkan penggunaan alat berat seperti ekskavator.
Yun Min, Gubernur provinsi Preah Sihanouk, mengatakan bahwa biasanya ada sekitar 50 pekerja yang berada di situs konstruksi tersebut pada setiap harinya. Hingga kini, penyebab robohnya bangunan belum diketahui.
"Kami belum tahu pasti ada berapa banyak orang yang terjebak di reruntuhan," sebut sang gubernur. Ia menyebut mungkin ada beberapa pekerja yang tidak atau belum datang ke lokasi saat insiden terjadi.
Sihanoukville awalnya adalah kota nelayan yang relatif sepi. Dalam beberapa tahun terakhir, investasi Tiongkok mulai masuk dan memicu lonjakan proyek konstruksi, termasuk deretan kasino.
Terdapat sekitar 50 kasino asal Tiongkok di Sihanoukville, dan proyek pembangunan puluhan kompleks hotel saat ini sedang berjalan.
Kamboja, salah satu negara miskin di Asia Tenggara, dikenal kurang memerhatikan keselamatan kerja dan perlindungan buruh. Hal itu menyebabkan kecelakaan di lokasi proyek pembangunan sering terjadi dari waktu ke waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id