Insiden terjadi di kota Sihanoukville. Gedung yang roboh diketahui milik sebuah perusahaan asal Tiongkok. Hingga saat ini penyebab insiden belum diketahui.
"Kami telah menarik satu jenazah dan melihat dua lainnya masih terjebak di antara puing," kata Yun Min, Gubernur provinsi Preah Sihanouk, kepada kantor berita AFP. Sebanyak 13 orang dilaporkan terluka dalam insiden.
Rangkaian foto memperlihatkan ekskavator menggali reruntuhan bangunan untuk mencari puluhan pekerja yang dikhawatirkan masih terperangkap. "Ada lebih dari 30 orang di tengah reruntuhan ini," ujar Menteri Informasi Kamboja Khieu Kanharith via laman Facebook, mengutip keterangan beberapa saksi.
Dia menambahkan, semua korban tewas adalah warga Kamboja, termasuk dua pekerja dan satu penerjemah. Gubernur Yun Min menyebut biasanya ada sekitar 50 pekerja yang bekerja setiap harinya di situs tersebut.
"Sejauh ini kami sudah menyelamatkan 20 orang. Kami belum tahu pasti ada berapa banyak orang yang terjebak di reruntuhan," sebut sang gubernur. Ia menyebut mungkin ada beberapa pekerja yang tidak atau belum datang ke lokasi saat insiden terjadi.
Sihanoukville awalnya adalah kota nelayan yang relatif sepi. Dalam beberapa tahun terakhir, investasi Tiongkok mulai masuk dan memicu lonjakan proyek konstruksi, termasuk deretan kasino.
Terdapat sekitar 50 kasino asal Tiongkok di Sihanoukville, dan proyek pembangunan puluhan kompleks hotel saat ini sedang berjalan.
Dari tahun 2016 hingga 2018, investasi senilai USD1 miliar digelontorkan pemerintah dan sektor swasta Tiongkok ke provinsi Sihanouk.
Kamboja, salah satu negara miskin di Asia Tenggara, dikenal kurang memerhatikan keselamatan kerja dan perlindungan buruh. Hal itu menyebabkan kecelakaan di lokasi proyek pembangunan sering terjadi dari waktu ke waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id