"Bus ini sedang melaju di jalan raya Kandahar-Herat. Selain menewaskan 28 orang, 10 orang lainmya juga terluka," kata juru bicara Provinsi Farah Muhibullah Muhib, dikutip dari AFP, Rabu 31 Juli 2019.
Semua korban tewas adalah warga sipil, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Muhib khawatir, jumlah korban tewas dapat bertambah,
Sejauh ini belum ada konfirmasi dari Taliban bahwa bom yang menghancurkan bus tersebut memang milik mereka.
Dua hari lalu, bom juga meledak di kantor seorang kandidat calon wakil presiden di Kabul. Akibatnya, dua orang tewas dan 25 lainnya terluka.
Baca: Bom Meledak di Kantor Cawapres Afghanistan, Dua Tewas
Polisi menduga pengeboman dan penyerangan di kantor cawapres tersebut juga ulah Taliban, yang saat ini masih menguasai banyak wilayah di Afghanistan.
Gelombang aksi kekerasan dan teror terus melanda Afghanistan meski dialog damai tengah berlangsung antara Taliban dan Amerika Serikat. Taliban berkukuh tidak mau bernegosiasi langsung dengan pemerintah pusat hingga tanggal penarikan pasukan asing dari Afghanistan ditetapkan.
Indonesia juga menjadi salah satu negara yang mendukung perdamaian Afghanistan. Bahkan, delapan orang anggota Taliban baru saja mengunjungi Indonesia untuk membicarakan perdamaian.
Salah satu pertemuan yang diinisasi Indonesia adalah pertemuan trilateral bersama Afghanistan dan Pakistan yang rencananya akan digelar pada akhir bulan ini di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News