Selain itu, Kim juga merombak total susunan tim denuklirisasi jelang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Hanoi, Vietnam, akhir bulan ini.
Dilansir dari laman AFP, Rabu 20 Februari 2019, perubahan paling signifikan adalah Kim menunjuk satu diplomat yang kurang dikenal bernama Kim Hyok-chol sebagai negosiator utama. Nantinya, ia akan kerap bertemu dengan utusan AS untuk masalah nuklir, Stephen Biegun.
Kim Hyok-chol merupakan mantan Duta Besar Korut untuk Spanyol yang dipecat pada 2017 silam. Ia menggantikan posisi Wakil Mantan Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui yang memimpin perundingan pada KTT perdana Trump-Kim di Singapura.
“Ini adalah permainan bocah dan banyak diplomat top yang diabaikan untuk perundingan penting semacam denuklirisasi,” kata seorang pejabat Korea Selatan yang tak ingin disebutkan namanya.
Kim dan Trump dijadwalkan akan bertemu di Hanoi pada 27-28 Februari 2019. Delegasi dari kedua negara saat ini sudah tiba terlebih dahulu di Hanoi untuk membicarakan koordinasi logistik.
Jika masih dalam rencana awal, kedua pemimpin negara ini masih akan memfokuskan pembicaraan denuklirisasi. Namun, ada spekulasi bahwa Korut akan meminta AS mencabut sanksi ekonomi yang telah ditancapkan sejak 2016 silam sebagai imbalan Korut mau melakukan denuklirisasi.
Sementara itu, berbagai spekulasi muncul mengenai kedatangan Kim Jong-un ke Hanoi, Vietnam. Diperkirakan cucu pendiri Korut Kim Il-sung ini akan melakukan perjalanan menggunakan kereta api.
Kunjungan Kim ke Vietnam untuk menghadiri pertemuan kedua dengan Trump. Selasa kemarin, seorang sumber Vietnam mengatakan beberapa pejabat Korut telah mengunjungi daerah perbatasan Tiongkok.
Baca: Korut Berharap AS Tawarkan Pencabutan Sanksi Ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News