Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menyampaikan duka cita mendalam terkait insiden ledakan bom di Kolombo yang menewaskan hampir 300 orang.
"Saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu dan terus mendukung Sri Lanka untuk bangkit," kata Menlu Retno di akun Twitter-nya, Senin 22 April 2019.
Menlu Retno juga mengulangi kecaman Indonesia atas serangan bom di Sri Lanka dan menekankan bahwa terorisme dalam bentuk apapun merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Baca: Korban Tewas Bom Sri Lanka Hampir 300 Jiwa
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan ini. Namun, sebanyak 13 orang yang diduga terkait dengan insiden ini telah ditangkap.
Lima orang di antaranya ditangkap di dua lokasi berbeda di ibu kota Kolombo. Ditambahkan pula, lima orang ini mengaku mengenal delapan orang yang ditahan sebelumnya.
Berdasarkan sejumlah dokumen yang dilihat kantor berita AFP, disebutkan bahwa Kepala Kepolisian Sri Lanka Pujuth Jayasundara mengeluarkan peringatan intelijen kepada para bawahannya 10 hari lalu. Dalam dokumen diingatkan adanya potensi serangan bom bunuh diri ke "beberapa gereja ternama."
Baca: Pelaku Bom Sri Lanka Menyamar Jadi Tamu Hotel
"Sebuah agensi intelijen asing telah melaporkan bahwa NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana melancarkan serangan bom bunuh diri di beberapa gereja dan juga komisi tinggi India di Colombo," bunyi peringatan tersebut.
Namun, kepolisian Sri Lanka tidak segera melakukan antisipasi terhadap temuan ini. NTJ merupakan grup ekstremis di Sri Lanka yang dikait-kaitkan dengan perusakan sejumlah patung Buddha tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id