Manajer Hotal Cinnamon Grand mengatakan pelaku menunggu dengan sabar dalam antrean untuk sarapan. Dia menduga pelaku mengikat bahan peledak di bagian punggung.
"Terjadi kekacauan total saat itu," kata manajer tersebut berbicara secara anonim, dilansir dari AFP, Senin 22 April 2019.
Menurut manajer hotel, ledakan terjadi saat Restoran Taprobane di Hotel Cinnamon Grand tengah sibuk melayani para tamu hotel. Kebetulan, hotel ramai karena liburan akhir pekan Paskah.
"Itu pukul 08.30 pagi, dan situasi sedang sibuk. Banyak keluarga," imbuhnya.
Dia mengatakan salah satu manajer hotel yang menyambut tamu meninggal dunia di lokasi kejadian saat bom meledak. Dia menambahkan pelaku pengeboman juga tewas.
"Sebagian tubuhnya yang utuh ditemukan dan dibawa pergi polis," terangnya.
Baca juga: Sri Lanka Blokir Media Sosial usai Serangan Bom
Pejabat hotel lainnya menyebut pelaku pengeboman tersebut adalah warga Sri Lanka. Mereka mengatakan pria itu diketahui belakangan ternyata menuliskan alamat palsu di buku tamu.
Dua hotel lainnya, Shangri-La dan Kingsbury, juga dihantam bom pada waktu yang hampir bersamaan. Begitu pula tiga gereja penuh dengan jemaat yang menghadiri kebaktian Minggu Paskah.
Polisi mengidentifikasi dua tersangka pelaku bom bunuh diri di Hotel Shangri-la dan Gereja Batticaloa sebagai Zahran Hashim dan Abu Mohammed.
Sejauh ini, tiga belas orang ditangkap terkait pengeboman di Sri Lanka. Menurut peneliti, para pengebom menggunakan bahan peledak berjenis C-4.
Polisi juga menemukan sebuah bom pipa di Bandara Internasional Kolombo. Akibatnya, bandara ini ditutup sementara karena ratusan calon penumpang sempat panik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id