Dilansir dari laman AFP, Sabtu 27 April 2019, sekitar 1.000 tentara juga dikerahkan pemerintah untuk melacak para tersangka. Mereka juga berjaga-jaga di sejumlah rumah ibadah di Kolombo.
Sejauh ini, polisi sudah menahan setidaknya 76 orang yang diduga terlibat dalam pengeboman. Dua di antara terduga merupakan warga Suriah dan Mesir. Namun, polisi belum merilis identitas mereka.
Seseorang yang diyakini sebagai pelaku utama pengeboman di Sri Lanka, diyakini sudah tewas. Zahran Hashim, menurut Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena tewas dalam ledakan bom.
Nama Zahran Hashim mencuat sebagai ekstrimis yang berperan penting dalam pengeboman Hari Paskah di Sri Lanka pada 21 April. Korban tewas dalam pengeboman itu mencapai 253 jiwa, yang sebelumnya disebutkan korban tewas mencapai 359.
Hashim muncul dalam sebuah video yang dirilis oleh kelompok ISIS setelah mereka mengklaim pemboman itu, tetapi keberadaannya setelah ledakan itu tidak segera jelas.
Pasukan keamanan telah memburu Hashim, yang diyakini berusia sekitar 40 tahun. Perburuan terhadapnya dilakukan setelah pemerintah menyebut kelompok yang dipimpinnya - National Thowheeth Jamaah (NTJ),- sebagai tersangka utamanya.
Penampilannya dalam video ISIS, di mana ia terlihat memimpin sekelompok tujuh orang lainnya dalam janji kesetiaan kepada kepala ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, hanya meningkatkan kekhawatiran tentang radikal.
Baca: Satu Pengebom Sri Lanka Terpapar Radikalisme di Australia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id