Keputusan tersebut datang kurang dari seminggu setelah seorang pria bernama Farhan Asif, 32, berprofesi sebagai web developer, ditahan setelah rumahnya di Lahore, Pakistan digerebek kepolisian dan didakwa dengan tuduhan terorisme siber.
Melansir CNBC, tim investigasi federal memberi tahu hakim bahwa mereka tidak menemukan bukti bahwa Asif bersalah atas dugaan secara sengaja menyebarkan misinformasi, ujar Rana Rizwan, pengacara Asif. Sedangkan kepolisian menyatakan tidak menemukan bukti bahwa Asif merupakan asal dari berita palsu yang menyebabkan bentrokan.
Baca Juga: 378 Orang Ditangkap dalam Kerusuhan di Inggris |
Pada sidang hari Senin, kepolisian menyatakan bahwa Asif adalah seorang pekerja lepas di media berita swasta dan menemukan bahwa dia telah menyebarkan berita dengan akun sosial media yang berbeda, seperti Facebook dan Youtube di Inggris.
Melansir BBC, Asif berhubungan dengan situs web Channel3Now, yang pernah memposting artikel yang meliputi nama palsu "Ali Al-Shakati", terdakwa penusukan di Southpark yang merupakan seorang pencari suaka yang tiba di Inggris dengan perahu tahun lalu.
Setelah Kepolisian Inggris menyangkal informasi tersebut, Asif menghapus postingannya dan meminta maaf di Channel3Now karena telah menyebarkan berita palsu, ucap kepolisian.
Bentrokan di Inggris dan Irlandia Utara yang terjadi pada 30 Juli - 5 Agustus terjadi yang dipicu oleh misinformasi dan sentimen anti-imigrasi. Melansir BBC, dalam 3 minggu terakhir, 500 orang telah didakwa terkait kerusuhan tersebut dan setidaknya 170 orang telah dijatuhi hukuman, banyak diantaranya dipenjarakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News