Setelah jalan-jalan di Forbidden City, seperti dikutip AFP, Macron bertemu sejumlah pebisnis Tiongkok dan berdiskusi dengan para pejabat di Great Hall of the People di Beijing.
Xi, yang telah menjamu Macron beserta istrinya Briggite dalam sesi makan malam pada Senin, menghadirkan upacara penghormatan militer bagi sang kepala negara Prancis sebelum bertemu.
Macron, yang memposisikan dirinya sebagai tokoh vokal Uni Eropa, datang ke Beijing untuk mendiskusikan agenda ambisius dengan Xi, pemimpin terkuat di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir.
Dalam kunjungan ini, Macron memberi Xi sebuah kuda Garda Republik sebagai hadiah. Ia juga mengucapkan slogan "Mari Buat Planet Ini Hebat Kembali" di media sosial dengan menggunakan bahasa Mandarin.
Baca: Tur Jalur Sutera, Macron Kunjungi Masjid Agung Xian
Prancis, yang memiliki defisit datang hingga USD36 miliar atau setara Rp483 triliun, menginginkan "penyeimbangan kembali" dalam hubungan dagang antara Beijing dengan Paris. Ia juga menginginkan adanya hubungan timbal balik yang adil dengan pasar Tiongkok.
"Tiongkok telah menjalankan strategi pengembangan ekonomi, dan jika melihat dari ukuran pasarnya, maka dapat berimbas pada globalisasi secara menyeluruh," kata Macron saat mengunjungi sebuah startup di Beijing.
"Ini membutuhkan Prancis yang kuat. Jika Prancis tidak dapat beradaptasi, maka akan tertinggal," lanjut dia.
Kedua kepala negara akan menyaksikan penandatanganan sekitar 50 perjanjian bisnis, termasuk di beberapa sektor kunci energi nuklir dan penerbangan.
Sekitar 50 pebisnis Prancis ikut serta dalam kunjungan Macron, seperti kepala Airbus dan perusahaan nuklir Areva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News