Sebuah mobil yang hancur akibat ledakan bom di Kabul, Afghanistan. Foto: AFP.
Sebuah mobil yang hancur akibat ledakan bom di Kabul, Afghanistan. Foto: AFP.

Korban Tewas Bom Pinggir Jalan di Afghanistan Capai 32 Orang

Fajar Nugraha • 31 Juli 2019 16:14
Kabul: Sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah bus di Afghanistan. Jumlah korban tewas dalam kejadian ini sudah mencapai 32 orang.
 
Baca juga: Bus Tabrak Bom di Afghanistan, 28 Orang Tewas.
 
“15 orang lainnya luka-luka dengan kondisi paling kritis. Dikhawatirkan jumlah korban tewas bisa meningkat,” ujar Juru Bicara Kepala Polisi di Provinsi Farah, Mohibullah Mohib, seperti dikutip AFP, Rabu, 31 Juli 2019.

Bus sedang bepergian di jalan raya utama antara kota Herat di barat dan kota Kandahar di selatan. Tidak ada pihak yang langsung mengaku bertanggung jawab, tetapi militan Taliban beroperasi di wilayah itu dan sering menggunakan bom pinggir jalan untuk menyerang pejabat pemerintah dan pasukan keamanan.
 
Taliban telah mempertahankan tempo serangan, bahkan ketika mereka telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan damai dengan Amerika Serikat yang bertujuan untuk mengakhiri perang 18 tahun.
 
Serangan itu terjadi sehari setelah misi AS di Afghanistan merilis sebuah laporan yang mengatakan bahwa sebagian besar kematian warga sipil pada semester pertama tahun ini disebabkan oleh pasukan Afghanistan dan sekutu internasional mereka. Laporan itu tampaknya merujuk pada warga sipil yang tewas selama operasi militer Afghanistan dan AS melawan Taliban.
 
Laporan PBB mengatakan 403 warga sipil tewas oleh pasukan Afghanistan dalam enam bulan pertama tahun ini dan 314 lainnya oleh pasukan internasional, totalnya 717. Itu dibandingkan dengan 531 yang dibunuh oleh Taliban, afiliasi Islamic State (ISIS) dan gerilyawan lainnya selama periode yang sama. Sekitar 300 dari mereka yang terbunuh oleh militan menjadi sasaran langsung.
 
AS mengatakan penyebab utama kematian dan cedera warga sipil adalah "keterlibatan di darat," yang menyebabkan satu dari tiga korban. Bom pinggir jalan berada di posisi kedua, mencapai hingga 28 persen. Afghanistan adalah salah satu negara yang paling banyak ranjau darat di dunia. Ranjau itu merupakan  warisan perang selama beberapa dekade.
 
Taliban, yang secara efektif mengendalikan setengah negara, telah bertemu dengan utusan AS Zalmay Khalilzad sejak akhir tahun lalu. Mereka tampaknya mendekati kesepakatan di mana pasukan Amerika akan menarik diri dari Afghanistan dengan imbalan jaminan bahwa itu tidak akan digunakan sebagai landasan untuk serangan teror internasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan