Beberapa hari sebelumnya, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menyebut pencalonan diri kakaknya itu bertentangan dengan "tradisi dan adat istiadat" negara. Partai pengusung Putri Ubolratana, Thai Raksa Chart, mematuhi larangan raja tersebut.
"Hari ini, EC telah mengumumkan nama-nama kandidat PM dari partai Thai Raksa Chart yang tidak meliputi Putri Ubolratana," ujar komisi tersebut, seperti dilansir dari laman AFP.
"Alasan pencoretan adalah karena semua anggota keluarga kerajaan berada di atas politik," sambungnya.
Selama ini, keluarga kerajaan Thailand selalu menjauh dari urusan politik. Namun setiap perkataan kerajaan bersifat absolut, sehingga partai Thai Raksa Chart pun tidak dapat menentangnya.
Putri Ubolratana sempat membela diri dalam pencalonannya. Dalam tulisan di media sosial Instagram, dia menekankan bahwa dia telah menanggalkan semua status monarki dan kini hidup sebagai warga biasa.
Dia mengaku ingin menggunakan haknya sebagai warga biasa untuk mencalonkan diri menjadi kandidat PM. Putri Ubolratana mengatakan dirinya akan bekerja tulus dan penuh determinasi demi kesejahteraan seluruh masyarakat Thailand.
Baca: Putri Thailand Tiba-tiba Calonkan Diri sebagai Perdana Menteri
Namun Raja Vajiralongkorn menegaskan Putri Ubolratana akan selalu menjadi bagian dari keluarga kerajaan meski sudah menanggalkan statusnya. Setelah raja mengecam pencalonan diri kakaknya itu, beredar rumor bahwa Thai Raksa Chart akan dibubarkan.
Muncul pula rumor lainnya yang menyebutkan kemungkinan adanya kudeta terhadap pemimpin junta militer saat ini, Prayut Chan-o-Cha.Namun Prayut dengan cepat membantahnya, dan mengatakan rumor yang sempat marak beredar di media sosial Thailand itu sebagai "berita palsu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id