Salah satu petinggi Abu Sayyaf, diduga tewas dalam operasi militer Filipina. (Foto: The Star).
Salah satu petinggi Abu Sayyaf, diduga tewas dalam operasi militer Filipina. (Foto: The Star).

Penculik WNI di Filipina Tewas dalam Operasi Militer

Fajar Nugraha • 07 Februari 2019 06:07
Kota Kinabalu: Salah satu pemimpin kunci dari kelompok militan Abu Sayyaf dikabarkan tewas dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh militer Filipina.
 
Indang Susukan diyakini berada di belakang beberapa kasus  penculikan di Sabah selama dekade terakhir. Dia diyakini tewas dalam serangan militer di Jolo.
 
Baca juga: Pemimpin Abu Sayyaf Sawadjaan Dalang Bom Gereja Jolo.

Operasi militer itu terjadi pada 2 Februari. Operasi ini dipimpin oleh Komandan Patroli Moro National Liberation Front (MNLF)  Annuar Abdulah di Desa Talipao. Menurut pihak intelijen, Andang dikabarkan tewas akibat luka parah yang dideritanya pada 4 Februari.
 
“Kami meyakini dia sudah tewas,” ujar pihak intelijen, seperti dikutip The Star, Kamis, 7 Februari 2019.
 
Indang, sebelumnya juga diyakini telah tewas dalam perang habis-habisan Presiden Rodrigo Duterte melawan Abu Sayyaf dua tahun lalu. Tetapi dia muncul kembali akhir tahun lalu untuk mengatur penculikan terbaru di perairan lepas pantai wilayah timur Sabah.
 
Operasi militer Filipina terhadap Abu Sayyaf dilakukan kembali ketika Abu Sayyaf dianggap sebagai otak penyerangan sebuah gereja di Jolo pada 27 Januari lalu. 22 orang tewas dalam kejadian ini dan lebih dari 100 warga lainnya terluka.
 
Pihak Filipina menyebutkan bahwa pengeboman di gereja itu dilakukan oleh pasangan asal Indonesia. Tetapi Kedutaan Besar Indonesia di Filipina memastikan bahwa pihak Filipina tidak dapat mengetahui secara pasti apakah pelaku merupakan warga negara Indonesia.
 
Baca juga: Dugaan WNI Terlibat Bom Filipina Belum Dapat Dipastikan.
 
Kelompok Indang bertanggung jawab atas penculikan di Negri Sembilan pada 2012. Kemudian penculikan warga Taiwan Chang An Wei Pulau Pom Pom pada 2013 dan penculikan terhada warga Sarawak, Bernard Then. Then merupakan warga Malaysia pertama dan satu-satunya yang dipenggal oleh Abu Sayyaf.
 
Akhir tahun lalu, Indang, bekerja sama dengan Komandan Abu Sayyaf  lainnya Hatib Hajan Sawadjan untuk membentuk Hukum Organik Bangsamoro (BOL). Hukum yang baru diperkenalkan ini, juga dikenal sebagai Hukum Dasar Bangsamoro. BOL menciptakan negara Muslim di Filipina yang menggantikan Daerah Otonomi Mindanao Muslim.
 
Sumber-sumber intelijen mengatakan meskipun ada ofensif militer dari Filipina, tiga sandera yang berada di tangan Abu Sayyaf masih aman dan dijaga oleh kelompok Abu Sayyaf. Sandera itu adalah dua orang warga negara Indonesia dan seorang warga Malaysia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan