Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengakui kekalahan Barisan Nasional dalam Pemilu (Foto: Malaysia Kini).
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengakui kekalahan Barisan Nasional dalam Pemilu (Foto: Malaysia Kini).

Najib: Terserah Raja yang Menentukan Siapa PM Malaysia

Fajar Nugraha • 10 Mei 2018 13:42
Kuala Lumpur: Meski sudah mengakui kekalahan dalam Pemilu Malaysia 2018, Perdana Menteri Najib Razak menyebutkan hanya Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agung yang bisa memutuskan siapa yang menjadi PM Malaysia.
 
Menurut pemimpin koalisi pemerintah, Barisan Nasional (BN) itu tidak ada partai yang mendapat cukup kursi untuk membentuk pemerintahan dengan suara mayoritas mudah.
 
(Baca: PM Najib Razak Akui Kekalahan dalam Pemilu Malaysia).
 
Berbicara dalam konferensi pers di PWTC, Kuala Lumpur, pagi tadi, PM Najib mengatakan terserah Yang di-Pertuan Agung untuk menentukan siapa akan menjadi perdana menteri dan memimpin negara.
 
"BN berkomitmen dan menghormati prinsip-prinsip demokrasi parlementer. (Tetapi) karena tidak ada partai yang bisa menjadi mayoritas sederhana (mayoritas mudah) Yang di-Pertuan Agong akan memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri," ujar Najib, seperti dikutip Malaysia Kini, Kamis 10 Mei 2018.
 
"Berdasarkan prinsip siapa yang bisa mempercayai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, BN akan menghormati keputusan Yang di-Pertuan Agung," ucapnya.
 
"Saya berharap bahwa semua pihak akan mempercayakan kebijaksanaan Agung untuk membuat keputusan terbaik," kata Najib menambahkan.
 
Menurut Najib, ia juga berkomitmen untuk membuat keputusan dan keputusan terbaik berdasarkan kepentingan nasional.
 
"Malaysia adalah negara yang sangat penting. (Saya) diberi kesempatan untuk memimpin pemerintah untuk berterima kasih kepada semua teman saya di BN untuk memberikan dukungan mereka kepada BN," pungkas Najib.
 
(Baca: Mahathir Klaim Oposisi Pakatan Harapan Menang Pemilu Malaysia).
 
Komisi Pemilu Malaysia (EC) kemarin mengumumkan bahwa oposisi yang dipimpin oleh Pakatan Harapan  memenangkan 113 kursi, sementara partai sekutunya, Partai Warisan memenangkan delapan kursi parlemen. Sedangkan Partai Islam se-Malaysia (PAS) meraih 18 kursi.
 
Meskipun Najib menyatakan Pakatan Harapan belum cukup membentuk pemerintah, koalisi oposisi menyebutkan kini mendapat dukungan dari Partai Warisan. Ini membuat koalisi oposisi mendapat 122 dari 222 kursi parlemen yang diperebutkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan