Teuku Faizasyah (kanan) di Hotel Sheraton Jakarta. (Foto: Medcom.id/Willy Haryono)
Teuku Faizasyah (kanan) di Hotel Sheraton Jakarta. (Foto: Medcom.id/Willy Haryono)

Indonesia Berusaha Pecahkan Kebuntuan AS-Korut

Willy Haryono • 21 Agustus 2019 18:33
Jakarta: Komunikasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara terkait isu Semenanjung Korea relatif mencapai titik kebuntuan. Ini terjadi meski pemimpin kedua negara, yakni Donald Trump dan Kim Jong-un sudah tiga kali bertemu secara langsung.
 
AS berkukuh sanksi ekonomi terhadap Korut tidak akan dicabut sebelum Kim melucuti sepenuhnya semua senjata nuklir di Semenanjung Korea. Sementara Korut tidak mau melakukan hal itu sebelum AS mencabut sanksi ekonomi.
 
"Indonesia sebagai pihak yang netral sedang berusaha memecahkan kebuntuan tersebut," ucap Teuku Faizasyah, Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik, Hukum dan Keamanan, dalam acara diskusi Semenanjung Korea di Hotel Sheraton Jakarta, Rabu 21 Agustus 2019.

Teuku mengakui bahwa peran Indonesia dan juga ASEAN dalam isu Semenanjung Korea relatif terbatas. Ini dikarenakan baik Korut maupun AS sama-sama menutup kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam dialog denuklirisasi.
 
Meski terbatas, Teuku menegaskan Indonesia akan terus berusaha berkontribusi. Sejak dahulu pun, lanjut Teuku, Indonesia telah berusaha menjadi pihak yang netral dalam membantu mengatasi masalah di Semenanjung Korea.
 
"Waktu zaman (Presiden) Megawati, Indonesia telah berusaha membantu menyelesaikan ketegangan antar dua Korea. Indonesia memiliki hubungan baik dengan kedua Korea," sebut Teuku, merujuk pada Korut dan Korea Selatan.
 
Usaha Indonesia tidak berhenti sampai di situ, dan berlanjut hingga ke era Presiden Joko Widodo. Beberapa bulan lalu, Presiden Jokowi pernah menawarkan agar Indonesia dijadikan lokasi pertemuan kedua antara Kim dan Trump. Tapi Korut akhirnya memilih Vietnam, karena jaraknya yang lebih dekat dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat.
 
"Indonesia memiliki kedutaan besar di Korut. Kami tidak pasif, dan terus berusaha menjalin komunikasi, salah satunya waktu ajang Asian Games," ungkap Teuku.
 
"Kami terus mencoba meyakinkan Korut untuk menggelar dialog dengan beberapa negara lain. Tapi Korut sebenarnya telah mencapai tujuan mereka, yakni bernegosiasi langsung dengan negara besar, yakni AS," ujar Teuku.
 
Sebelumnya, Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN Ade Padmo Sarwono mengatakan saat ini yang hanya ingin dilakukan Korut adalah berdialog langsung dengan AS. ASEAN maupun pihak lainnya hanya sebagai penyedia wadah untuk berinteraksi.
 
Baca: ASEAN Siap Sediakan Wadah Interaksi AS-Korut
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan