"Setelah tujuh tahun konflik yang terus memperlihatkan peningkatan demi peningkatan, keperluan rakyat Suriah tak pernah lebih tinggi," kata Mueller kepada Dewan Keamanan PBB sebagaimana dilansir Antara, Rabu, 25 April 2018 .
Menurut dia, ini disebabkan semakin meningkatnya serangan ke Suriah belakangan. Bahkan, setelah Resolusi 2401 Dewan Keamanan PBB disahkan pada Februari lalu, serangan terhadap warga dan prasarana sipil mencapai tingkat tertinggi sejak konflik meletus.
"Selama tiga bulan pertama 2018, PBB telah mengabsahkan 72 serangan terhadap instalasi kesehatan, dibandingkan dengan 112 serangan secara keseluruhan pada 2017," kata Mueller.
Ia menggambarkan parahnya situasi terakhir di Suriah dengan menunjukan adanya peningkatan serangan yang mengerikan. Bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi nonnegara bersenjata terjadi di pedesaan Homs di Suriah Utara dan Gubernuran Hama. Selain menewaskan warga, sejumlah fasilitas sipil rusak.
Kondisi di Idlib, Suriah Utara, juga tak kalah mengerikan. Menurut dia, hampir 400 tibu orang kehilangan tempat tinggal sejak pertengahan Desember.
"Benar-benar tak ada lagi lokasi atau tempat penampungan yang tersedia buat banyak orang yang baru tiba. Telah terjadi peningkatan 25 persen orang yang mengungsi di Idlib dibandingkan dengan setahun lalu. Dan 1,2 juta dari dua juta orang di Gubernuran itu sekarang mengungsi," tambah dia.
Baca: Serangan Suriah Tewaskan 6 Warga Sipil di Damaskus
Pada saat yang sama, akses kemanusiaan lintas wilayah masih sangat terbatas. Hanya lima rombongan PBB yang diperkenankan melewati perbatasan selama 2018. Padahal, Ghouta Timur tidak lagi terkepung karena berada di bawah kekuasaan Pemerintah Suriah.
PBB belum juga diberi akses ke Douma. Padahal, di sana, masih banyak orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan, setelah tujuh tahun pengepungan dan berbulan-bulan serangan udara serta pemboman.
Mueller menyebut PBB terakhir kali diperkenankan mencapai Douma di Ghouta Timur pada 15 Maret. Saat itu, mereka membawa bantuan hanya untuk 26 ribu orang. Situasi yang mengerikan ini, kata dia, memberi tekanan emosional yang besar kepada warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News