PM Jepang Shinzo Abe. (Foto: AFP)
PM Jepang Shinzo Abe. (Foto: AFP)

PM Jepang Ingin Bekerja Sama dengan Presiden Baru Korsel

Willy Haryono • 10 Mei 2017 06:31
medcom.id, Tokyo: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berharap dapat bekerja sama dengan Moon Jae-in, pria yang baru saja memenangkan pemilihan umum Korea Selatan, di tengah meningkatnya ancaman dari Korea Utara. 
 
Dengan suara yang dihitung pada Selasa 9 Mei 2017 pukul 15.35 waktu setempat mencapai 48 persen, Moon unggul dengan perolehan suara 39,6 persen. Menurut Komisi Pemilihan Nasional, pesaingnya, mantan jaksa Hong Joon-pyo, berada di posisi kedua dengan perolehan suara 26,3 persen, disusul kandidat garis tengah Ahn Cheol-soo dengan 21,3 persen.
 
"Jepang dan Korsel menghadapi berbagai tantangan yang sama, seperti isu Korut. Jika kita bekerja sama, kita dapat lebih berkontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan di kawasan," ujar PM Abe dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip Japan Today, Selasa 9 Mei 2017 malam waktu Tokyo.

"Korsel adalah tetangga paling penting yang memiliki kesamaan kepentingan strategis dengan Jepang. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Moon Jae-in dari sekarang," sambung dia. 
 
Setelah melayangkan ucapan selamat, PM Abe berharap dapat segera bertemu Moon untuk bertukar pandangan dalam berbagai hal. 
 
Kedua petinggi dapat bertemu untuk kali pertama di sela-sela KTT G20 yang akan digelar di Jerman pada Juli mendatang. 
 
PM Jepang Ingin Bekerja Sama dengan Presiden Baru Korsel
Moon Jae-in. (Foto: AFP)
 
Kontroversi Patung
 
Sebelumnya, PM Abe mengaku ingin bekerja sama dengan presiden baru Korsel dan juga menggandeng Amerika Serikat dalam mendiskusikan ancaman Korut. 
 
"Saya berharap dapat sejalan dengan presiden baru dalam rencana mendorong kerja sama keamanan antar Jepang dan Korsel, begitu juga antar Jepang, AS dan Korsel, untuk menghadapi ancaman Korut," ungkap Abe di Gedung Komite Dewan. 
 
Pilpres Korsel dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. Pilpres juga digelar saat hubungan Seoul dengan Tokyo merenggang akibat munculnya beberapa patung di Korsel yang dinilai sebagai simbol kekejaman Jepang di era Perang Dunia II
 
Jepang menyebut munculnya beberapa patung itu, yang salah satunya di depan Kedutaan Besar Negeri Sakura di Seoul, bertolak belakang dengan perjanjian kedua negara pada 2015.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan