medcom.id, Manila: Militer Filipina mengatakan bahwa kelompok militan yang terafiliasi Islamic State (ISIS) mengendalikan sekitar 20 persen Kota Marawi.
Hal ini membantah klaim dari ISIS yang diutarakan melalui media propaganda, Amaq, yang menyebutkan bahwa dua pertiga Marawi sudah mereka kuasai melalui kelompok Maute.
"Pada kenyataannya, dari 96 wilayah (di Marawi) mereka hanya menguasai 20 persen wilayah. wilayah kekuasaannya makin menyempit," ujar Kepala Komando Militer di Marawi Letnan Jenderal Carlito Galvez, seperti dikutip Reuters, Selasa 13 Juni 2017.
Sementara pada 5 Juni lalu, Juru Bicara Militer Filipina Jenderal Restituto Padilla menegaskan kelompok militan hanya menguasi kurang dari 10 persen wilayah Marawi sejak serangan dimulai 23 Mei lalu.
Korban prajurit
Di tengah operasi memberantas militan di Marawi, militer Filipina juga turut menjadi korban. Pada 9 Juni lalu, 13 marinir Filipina tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan.
Letkol Jo-Ar Herrera mereka tewas dalam baku tembak "intens" saat melakukan operasi untuk membersihkan posisi musuh. (Baca: Hadapi ISIS, 13 Marinir Filipina Tewas di Marawi).
Kematian tersebut membuat jumlah anggota pasukan keamanan terbunuh menjadi 58, selain 20 warga sipil dan lebih dari seratus pejuang pemberontak juga tewas dalam pertempuran Marawi.
AS bantu Filipina
Pasukan khusus Amerika Serikat (AS) juga turut membantu militer Filipina (AFP) untuk mengakhiri pengepungan kota selatan Marawi oleh militan Maute.
Pendudukan Marawi telah memicu kekhawatiran bahwa kelompok ultra-radikal mendapatkan pijakan di Asia Tenggara.
Kedutaan AS di Manila menyebutkan bantuan ini diberitakan atas permintaan pemerintah Filipina. Herrera menegaskan pasukan khusus AS akan membantu pasukan lokal guna mengakhiri pengepungan tersebut. Namun hanya untuk memberikan dukungan teknis.
Sampai saat ini belum ada konfirmasi bahwa Filipina telah meminta bantuan AS dalam peperangan untuk Kota Marawi di pulau Mindanao, yang sudah berlangsung di pekan keempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News