Ilustrasi: Metrotvnews.com
Ilustrasi: Metrotvnews.com

Indonesia Sayangkan Malaysia Rilis Identitas WNI Dituding Teroris

Marcheilla Ariesta • 23 Januari 2018 09:44
Jakarta: Seorang warga negara Indonesia (WNI) diduga teroris ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia. WNI ini terdaftar bekerja sebagai buruh dan ditangkap Polisi Diraja Malaysia di Selangor pada 17 Januari.
 
 
Sayangnya, Polisi Diraja Malaysia mengungkapkan identitas WNI tersebut ke publik sebelum memberikan notifikasi kekonsuleran kepada Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur.
 
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan protesnya atas hal tersebut.
 
"Dalam kasus ini kami sangat menyayangkan bahwa unit E8 PDRM sudah merilis kasus ini dan identitas WNI yang dituduh terlibat ke publik atau media, sebelum memberikan notifikasi kekonsuleran kepada KBRI Kuala Lumpur," ujar Iqbal lewat pernyataan yang diterima Medcom.id, Senin 22 Januari 2018.
 
Menurut Iqbal, tindakan seperti ini sudah berulang kali dilakukan Unit E8 PDRM. Dia menambahkan, seharusnya hal seperti itu tidak terjadi di antara dua negara bersahabat, terlebih keduanya bekerja sama di bidang melawan terorisme.
 
"Tindakan ini juga bertentangan dengan semangat kerja sama yang ditunjukkan Delegasi Malaysia dalam Joint Committee on Bilateral Cooperation Indonesia-Malaysia bulan Agustus 2017 lalu, yang dalam satu butir Record of Discussion-nya menyepakati kerja sama Mandatory Consular Notification on Serious Crime," lanjut dia.
 
Iqbal menambahkan, Kementerian Luar Negeri Indonesia meminta agar KBRI Kuala Lumpur segera diberi akses kekonsuleran untuk mengklarifikasi status kewarganegaraan yang bersangkutan dan untuk mengetahui kasus ini lebih jelas.
 
Malaysia menangkap dua pria terduga anggota Islamic State (ISIS). Satu di antaranya adalah WNI, sementara yang lainnya warga Negeri Jiran.
 
Menurut penyelidikan, WNI ini merencanakan penyerangan ke sejumlah lokasi di Malaysia. Selain itu, dilaporkan WNI ini bersama WN Malaysia yang ditangkap pada 23 Desember, menyebarkan paham ISIS.
 
WNI ini juga diketahui berencana mencuri senjata untuk melancarkan serangan ke Malaysia dan Indonesia.
 
"Tersangka (WNI) sempat berjalan-jalan di sekitar Malaysia, Jalan Pudu, dan mengincar warga Buddha demi membalas kekejaman yang terjadi di Myanmar," sebut pernyataan dari Polisi Diraja Malaysia.
 
Namun, percobaan penyerangan ini berhasil digagalkan polisi setempat dan ditemukan sebilah pisau dari WNI ini. Polisi Diraja Malaysia juga menambahkan, tersangka sempat berkomunikasi dengan beberapa militan ISIS lewat aplikasi pesan Whatsapp untuk menarik simpatisan dari Indonesia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan