"Kami telah memastikan, kami sudah mengambil langkah-langkah kami dan terserah (pemerintah Qatar) apakah mereka akan mengubah perilaku mereka dan jika mereka melakukannya, semuanya akan berjalan. Tapi, jika tidak, mereka akan tetap dikucilkan," ungkap Jubeir, seperti mengutip Reuters, Rabu 28 Juni 2017.
Jika Qatar ingin masuk ke dalam lingkaran Dewan Kerja Sama Teluk, Jubeir mengaku, mereka pasti tahu apa yang harus dilakukan. Sebagaimana diketahui, Uni Emirat Arab, Bahran dan Mesir telah menerapkan boikot terhadap Qatar sejak tiga pekan lalu.
Baca: Menlu Jerman Minta Semua Kubu dalam Kisruh Qatar untuk Berdialog
Mereka menuding Qatar mendukung kelompok garis keras atau terorisme. Pada saat itu, mereka mengeluarkan ancaman terhadap Qatar, termasuk menuntut negara itu menutup pangkalan militer Turki di Doha, menutup saluran televisi Al Jazeera serta mengekang hubungan dengan Iran.
Baca: Turki: Daftar Tuntutan Arab Saudi Langgar Hukum Internasional
Tuduhan yang dilayangkan dibantah pemerintahan Qatar. Mereka mengira tuntutan itu sebagai alat untuk mengendalikan kedaulatan negaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News