Dalam wawancara dengan situs berita pro-Hizbullah, al-Mayadeen, Nasrallah juga mengeklaim kelompok Syiah yang didukung Iran memiliki kemampuan untuk menyerang Israel. Ketegangan di kawasan itu meninggi setelah pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh belum lama ini. Iran menuding serangan dilakukan Israel.
"Target apa pun di seluruh wilayah pendudukan dapat kami serang secara akurat," imbuh Nasrallah.
Baca: Pemimpin Hizbullah Gembira dengan Kejatuhan Memalukan dari Trump
Awal bulan ini, Hizbullah mengeklaim pesawat tak berawaknya telah berhasil memasuki wilayah udara Israel tanpa terdeteksi pasukan pertahanan Israel. Pesawat itu disebut mengambil rekaman pangkalan militer yang diduga berada di Galilea Atas.
Dilansir dari Times of Israel, Senin, 28 Desember 2020, dia mengatakan Arab Saudi, Israel, dan Amerika Serikat (AS) berusaha untuk membunuhnya. Media Israel menyebutkan Nasrallah sedang bersembunyi di tengah kekhawatiran masuk dalam daftar sasaran AS-Israel berikutnya.
Nasrallah juga mengaku tidak terkejut atas pilihan beberapa negara Arab untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Menurut dia, sebagian besar rezim Arab dari dulu hanya 'menjual kata-kata' kepada Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News