medcom.id, Nusa Dua: Negara-negara peserta Bali Democracy Forum (BDF) IX mengapresiasi peran Indonesia dalam menegakkan nilai dan semangat demokrasi dari tahun ke tahun.
Indonesia dinilai mampu menjadi contoh bagi negara-negara lain yang berusaha menjalankan proses demokrasi dengan baik.
"Mereka terus berharap Indonesia tetap menjadi leader (pemimpin), pertahankan role (peran) dalam meningkatkan demokrasi. Itu adalah general statement (pernyataan umum) dari 14 pertemuan bilateral dengan saya hari ini," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam rangkaian BDF IX di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis (8/12/2016).
Sebanyak 13 negara dari satu organisasi itu adalah Jepang; Melanesian Spearhead Group (MSG); Singapura; Palestina; Nepal; Maladewa; Qatar; Timor Leste; Papua Nugini; Libya; Iran; Tunisia dan Spanyol.
Tema BDF IX adalah Religion, Democracy and Pluralism. Presiden Joko Widodo yang membuka acara tahunan ini menekankan pentingnya arti demokrasi dan toleransi lintas agama.
Jokowi juga menyinggung mengenai kekhawatiran global yang dirasakannya dalam setiap pertemuan internasional. Kekhawatiran ini tidak lepas dari situasi global, di mana konflik lama terus berlangsung dan konflik baru bermunculan.
Berbeda dari BDF terdahulu, tahun ini dinilai istimewa karena dihadiri beberapa tokoh besar seperti mantan Sekjen PBB Kofi Annan, peraih nobel perdamaian Ouided Bouchamaoui dan mantan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan.
Selain itu, BDF IX juga menjadwalkan kunjungan ke Pondok Pesantren Bina Insani di Tabanan, yang dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik meski dibangun di wilayah mayoritas Hindu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News