Dokumen dari sejumlah WNI yang diduga mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah. (Foto: MI/RAMDANI)
Dokumen dari sejumlah WNI yang diduga mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah. (Foto: MI/RAMDANI)

Coba Gabung ISIS ke Suriah, Total 213 WNI Dideportasi Turki

Sonya Michaella • 07 Agustus 2016 10:51
medcom.id, Surakarta: Sejak beberapa tahun lalu, sejumlah warga negara Indonesia dilaporkan terbang ke Turki untuk menyeberang ke Suriah dalam upaya mereka bergabung dengan Islamic State (ISIS) atau kelompok militan lainnya. 
 
Terdapat pula beberapa WNI yang mencoba terbang langsung ke Suriah, namun berhasil digagalkan polisi. 
 
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengaku belum pernah mendapat daftar resmi dari Pemerintah Turki terkait WNI yang diduga memfasilitasi orang-orang untuk memasuki Suriah.

"Kami dapat info itu sudah sejak lama, namun sampai sekarang kami tidak pernah mendapatkan daftar nama WNI yang diduga memfasilitasi orang-orang masuk ke Suriah dari Pemerintah Turki," ujar Iqbal ketika ditemui di Hotel Alana, Surakarta, Minggu (7/8/2016).
 
Meski belum menerima daftar nama, Iqbal menegaskan hubungan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki masih berjalan baik. "Pemerintah Turki juga melakukan pengamatan sendiri di Turki," lanjutnya.
 
Pengamatan tak hanya dilakukan untuk WNI yang berada di Turki, tapi juga terhadap warga Turki sendiri dan warga negara lain, terutama pengungsi yang berasal dari Suriah.
 
Coba Gabung ISIS ke Suriah, Total 213 WNI Dideportasi Turki
Kelompok militan ISIS menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah.
 
Iqbal menjelaskan bahwa setiap pemulangan WNI atau deportasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia, Kemenlu selalu memberikan notifikasi kepada Densus 88 Anti-Teror dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
 
"Hingga sekarang, sudah ada 213 WNI yang dideportasi dari Turki, kami selalu menotifikasi tersebut kepada Densus 88 dan BNPT agar melakukan penjemputan," imbuh Iqbal.
 
Kemlu mengimbau para WNI yang dipulangkan dari Turki tersebut hendaknya tidak langsung dipulangkan ke rumah masing-masing.
 
"Harus dilakukan wawancara dulu dan pendalaman agar kita dapat informasi-informasi yang bermanfaat terkait masuknya orang-orang ke Suriah atau perbatasan," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan