Amandemen konstitusi bertentangan dengan era kepemimpinan "kolektif" yang diserukan pemimpin terdahulu Deng Xiaoping. Ia mendorong stabilitas di Tiongkok setelah sebelumnya dipimpin secara absolut oleh Mao Zedong.
Xi, 64, telah mengkonsolidasikan kekuasaannya sejak menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Tiongkok pada 2012. Masa jabatan tersebut tidak memiliki batas waktu.
Namun Xi harus menyerahkan jabatan presiden negara saat batas waktu kepemimpinannya berakhir pada 2023. Jika aturan itu dihilangkan dari konstitusi, maka Xi dapat memimpin Tiongkok seumur hidup.
Baca: Tiongkok Berencana Hapus Batas Waktu Kepemimpinan Presiden
Naiknya Xi menjadi presiden dibarengi aturan ketat di tengah masyarakat, dengan memenjarakan sejumlah aktivis dan pengacara yang berani mengkritik kebijakan pemerintah. Xi juga menerapkan aturan yang ketat terhadap penggunaan internet.
Di waktu yang bersamaan, Xi juga meraih popularitas lewat operasi anti-korupsi terhadap lebih dari satu juta pejabat negara.
Sebelumnya, Amerika Serikat menilai rencana menjadikan Xi sebagai presiden seumur hidup adalah urusan internal Tiongkok.
Respons AS mengenai rencana penghapusan batas waktu merefleksikan hubungan Trump dengan Xi. Trump pernah mengklaim dirinya menjalin hubungan personal "yang sangat erat" dengan Xi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id