"Sejauh ini nama-nama yang muncul adalah orang lokal," katanya dilansir dari laman Sputnik, Senin 22 April 2019.
"Penyelidik akan memeriksa apakah para penyerang ini memiliki hubungan di luar negeri," imbuhnya.
Sementara itu, saluran televisi News 1st melaporkan jumlah orang yang ditahan terkait serangkaian bom di Sri Lanka meningkat menjadi 13 orang. Sebelumnya, Menteri Reformasi Ekonomi dan Publik Sri Lanka, Harsha De Silva menuturkan tujuh yang ditangkap terkait ledakan tersebut.
News 1st juga melaporkan pemerintah sadar akan kemungkinan serangan. Namun, mengutip Wickremesinghe, mereka tidak mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Baca juga: Para Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Teroris di Sri Lanka
Para tersangka meledakkan bom di sebuah kafe dan koridor hotel. Menurut peneliti, bahan peledak yang digunakan berjenis C-4.
Salah satu tersangka pelaku bom bunuh diri dilaporkan masuk ke hotel Cinnamon Grand di Kolombo. Dia diidentifikasi sebagai Mohamed Azzam Mohamed.
Sementara dua tersangka pelaku bom bunuh diri lainnya melakukan serangan di Hotel Shangri La dan gereja Batticaloa. Menurut News 18, keduanya diidentifikasi sebagai Zahran Hashim dan Abu Mohammed.
Total korban tewas hingga saat ini mencapai 227 jiwa dan ratusan lainnya terluka. Para pemimpin dan tokoh dunia bersama-sama mengecam serangkaian ledakan tersebut.
Dari total korban tewas dan luka, puluhan diantaranya adalah warga negara asing (WNA). Para WNA itu, menurut otoritas Sri Lanka, berasal dari Inggris, Belanda, Amerika Serikat dan lainnya.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom di Sri Lanka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News