Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad dalam sebuah acara kampanye di Kuala Lumpur, 6 Mei 2018. (Foto: AFP/MANAN VATSAYANA)
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad dalam sebuah acara kampanye di Kuala Lumpur, 6 Mei 2018. (Foto: AFP/MANAN VATSAYANA)

Saling Tuduh Kecurangan Warnai Kampanye Pemilu Malaysia

Willy Haryono • 07 Mei 2018 11:11
Kuala Lumpur: Perselisihan mewarnai kampanye pemilihan umum Malaysia, di mana kubu pendukung pemerintah dan oposisi saling menuduh berbuat kecurangan dan melakukan sabotase. Pemilu Malaysia dijadwalkan berlangsung 9 Mei mendatang. 
 
Kubu pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak menghadapi tantangan sulit dari mantan PM Mahathir Mohamad. Kampanye PM Najib juga tersandung skandal keuangan 1MDB. 
 
Awalnya PM Najib diprediksi banyak pihak akan kembali menang karena perekonomian Malaysia relatif sehat. Namun kembalinya Mahathir memberikan kekuatan tak terduga ke kubu oposisi, yang meyakini dapat menggantikan Najib. 

"Ini adalah pemilu paling tak terduga di Malaysia sejak beberapa tahun terakhir," ujar Yang Razali Kassim, seorang pakar politik Malaysia dari S.Rajaratnam School of International Studies of Nanyang Technological University di Singapura, kepada AFP, Senin 7 Mei 2018. 
 
"Kembalinya Mahathir telah mengubah konstelasi politik. Kehadirannya mendatangkan keuntungan bgai oposisi dan mengguncang peta perpolitikan Malaysia," lanjut dia. 
 
Persaingan kedua tokoh ini memicu kampanye brutal. Kedua kubu saling melempar tuduhan dan bahkan makian. 
 
Mahathir mengecam Najib dengan menggunakan kasus 1MDB dan juga mengkritik istrinya, Rosmah Mansor, yang disebut-sebut memiliki kebiasaan berbelanja dalam jumlah besar. 
 
Miliaran dolar diduga dicuri dari 1MDB, sebuah perusahaan yang didirikan PM Najib, dalam sebuah skema pencucian uang yang kompleks. PM Najib dan 1MDB sama-sama membantah telah melakukan kesalahan. 
 
Baca: Ribuan Warga Malaysia Hadiri Kampanye Mahathir Mohamad
 
Kubu PM Najib balik menyerang Mahathir, dengan menyinggung mengenai rekam jejak otoriter mantan PM itu di masa lalu. 
 
Pemerintah Malaysia juga menggunakan undang-undang kontroversial "berita palsu," ucap Mahathir mengklaim pesawat yang disewanya telah disabotase. Polisi telah memulai pemeriksaan terhadap Mahathir, dengan dugaan sengaja mengklaim sesuatu yang tidak pernah terjadi.
 
Mahathir adalah kandidat perdana menteri dari Pakatan Harapan jika partai ini memenangkan mayoritas 222 kursi Parlemen pada 9 Mei nanti.
 
Ia setuju menyerahkan posisi perdana menteri ke Anwar Ibrahim, tokoh Malaysia yang dikabarkan akan bebas dari penjara pada 8 Juni.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan