Sarin telah digunakan dalam serangan mematikan di Jepang. Salah satunya terjadi pada 1995, saat kultus Aum Supreme Trut melepaskan gas sarin di stasiun kereta bawah tanah Tokyo yang menewaskan 13 orang dan membuat 6.000 lainnya ikut terkena imbas racun.
Satu tahun sebelumnya, Aum Supreme Truth juga menggunakan serangan kimia di kota Matsumoto yang menewaskan tujuh orang.
"Ada kemungkinan Korea Utara sudah bisa membuat hulu ledak mengandung sarin," kata Abe di hadapan komite pertahanan dan diplomasi Jepang, seperti dilansir AFP, Kamis 13 April 2017.
Pernyataan terbaru Abe dirilis di kantor berita NHK dan beberapa surat kabar Jepang. Abe tidak menjelaskan lebih lanjut dari mana dirinya mendapatkan informasi semacam itu.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pihak khawatir Korut akan melakukan uji coba nuklir keenam dalam waktu dekat, di tengah pergerakan armada kapal induk Amerika Serikat di Semenanjung Korea.
Gas Syaraf Sarin
Sempat dikira sebagai pestisida, sarin digunakan oleh diktator Irak Saddam Husseim untuk menyerang ribuan Kurdi di kota Halabja pada 1988.
AS meyakini pemerintah Suriah menggunakan gas syaraf sejenis Sarin dalam sebuah serangan di kota Khan Sheikhun, provinsi Idlib, pada 4 April 2017. Serangan kimia itu menewaskan 87 orang, banyak di antaranya adalah anak-anak.
Presiden Donald Trump merespons serangan dengan aksi unilateral: meluncurkan 59 rudal Tomahawk ke sebuah pangkalan udara Suriah.
Suriah membantah berada di balik serangan kimia. Rusia, sekutu Suriah, mengatakan bahwa kematian diakibatkan kebocoran gas dari gudang berisi bahan kimia milik grup oposisi.
Rusia memblokade kerangka resolusi Dewan Keamanan PBB terkait serangan kimia, dan menyebutnya sebagai tindakan terburu-buru sebelum adanya penyelidikan independen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id