Mahathir Mohamad melakukan pertemuan pertama dengan Sultan Muhammad V (Foto: Malaysia Kini).
Mahathir Mohamad melakukan pertemuan pertama dengan Sultan Muhammad V (Foto: Malaysia Kini).

Istana Negara Bantah Tunda Pelantikan Mahathir

Fajar Nugraha • 10 Mei 2018 20:32
Kuala Lumpur: Pihak Istana Negara Malaysia membantah bahwa Yang di-Pertuan Agung telah menunda penunjukan Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia berikutnya.
 
(Baca: Pelantikan Mahathir Dilangsungkan pada Malam Ini).
 
Dalam sebuah pernyataan, Istana mengatakan Sultan Muhammad V berkomitmen melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Konstitusi Federal dalam mengangkat Mahathir sebagai Perdana Menteri.
 
"Raja sangat mendukung dan menghormati proses demokrasi dan keinginan rakyatnya," bunyi pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa Sultan Muhammad V menantikan untuk bekerja dengan ketua Pakatan Harapan (PH) dan pemerintahannya untuk kemajuan Malaysia serta rakyat.
 
Sementara itu, pernyataan itu menegaskan bahwa Istana menerima hasil resmi dari Pemilihan Umum ke-14 (GE14) yang berlangsung pada 9 Mei 2018. Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir meraih kemenangan dan menguasai kursi parlemen.
 
Setelah menerima surat dari anggota komponen Pakatan Harapan yang mendukung penunjukan Dr Mahathir sebagai Perdana Menteri, Yang Di-Pertuan Agong kemudian bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Wan Azizah Wan Ismail, Presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) Tan Sri Muhyiddin Yassin, Sekretaris Jenderal Democratic Action Party (DAP), Lim Guan Eng dan Parti Amanah Negara, Presiden Mohamad Sabu pada pukul 5.00 sore.
 
"Selanjutnya, Sultan Muhammad V memberikan audiensi kepada Mahathir untuk membentuk Pemerintah Federal berikutnya sesuai dengan Pasal 43 (2a) dari Konstitusi Federal," sebut pernyataan itu, seperti dikutip Malaysia Kini, Kamis 10 Mei 2018.
 
Pernyataan itu menegaskan bahwa Mahathir akan dilantik sebagai Perdana Menteri ketujuh Malaysia pada pukul 21.30 malam ini.
 
Komisi Pemilu Malaysia (EC) mengumumkan bahwa oposisi yang dipimpin oleh Pakatan Harapan  memenangkan 113 kursi, sementara partai sekutunya, Partai Warisan memenangkan delapan kursi parlemen. Sedangkan Partai Islam se-Malaysia (PAS) meraih 18 kursi.
 
Meskipun Ketua Barisan Nasional Najib Razak yang menjadi lawan politik Pakatan Harapan menyatakan oposisi ini belum memiliki jumlah kursi cukup membentuk pemerintah, justru kini mendapat dukungan dari Partai Warisan. Ini membuat koalisi oposisi mendapat 122 dari 222 kursi parlemen yang diperebutkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan