Bentrokan terjadi saat petugas gabungan Sri Lanka menggerebek sebuah bangunan yang diyakini sebagai tempat persembunyian ekstremis di kota Kalmunai. Penggerebekan merupakan kelanjutan dari upaya Sri Lanka memburu jaringan di balik rentetan bom yang menewaskan ratusan orang pada 21 April.
Dilansir dari laman AFP, Minggu 28 April 2019, ketiga pria yang diklaim ISIS sebagai militan mereka itu meledakkan diri usai sempat terlibat baku tembak dengan aparat keamanan Sri Lanka selama lebih kurang satu jam.
Dalam klaim di situs propaganda Amaq, ISIS menyebut tiga pria di Kalmunai itu adalah bagian dari grup mereka. "Ketiga pria bentrok dengan mereka (Kepolisian Sri Lanka) dengan menggunakan senapan otomatis. Setelah amunisi habis, ketiganya meledakkan sabuk berbahan peledak," klaim ISIS.
Otoritas Sri Lanka mengatakan 15 orang tewas dalam bentrokan tersebut, termasuk tiga perempuan dan enam anak-anak. Polisi dan tentara Sri Lanka juga menemukan Sebuah laptop dan mobil van di area rumah tersebut, tepatnya berlokasi di Ninthavur-Saindamaradu.
Sementara dalam penggerebekan serupa di Sammanthurai, militer Sri Lanka menemukan 150 gelignite (gel peledak), baju kelompok militan Islamic State (ISIS) dan sebuah pesawat tanpa awak atau drone.
Rentetan pengeboman pada 21 April di Sri Lanka menewaskan sedikitnya 253 orang dan melukai 500 lainnya. Sri Lanka merevisi angka korban tewas dari yang sebelumnya 359.
Usai pemerintah Sri Lanka menerapkan status darurat, petugas keamanan memiliki wewenang lebih untuk melakukan operasi pencarian, penggerebekan dan penangkapan.
Saat ini, kepolisian Sri Lanka sedang memburu 140 tersangka yang diyakini terkait dengan grup teroris tersebut.
Sejumlah gereja di Sri Lanka membatalkan semua acara misa di hari Minggu hingga ada pemberitahuan lebih lanjut di tengah kekhawatiran akan adanya serangan lanjutan.
Baca: Gereja Katolik Sri Lanka Batalkan Semua Misa Minggu
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id