Gunung Everest terlihat di kejauhan. (Foto: AFP/ROBERTO SCHMIDT)
Gunung Everest terlihat di kejauhan. (Foto: AFP/ROBERTO SCHMIDT)

Sampah Menumpuk, Rute ke Everest via Tibet Ditutup

Arpan Rahman • 16 Februari 2019 16:05
Beijing: Tiongkok telah menutup akses masuk ke Gunung Everest via Tibet karena banyaknya tumpukan sampah di rute tersebut. Meski ditutup, Tiongkok mengatakan para turis masih diizinkan mengunjungi biara Rongpo di Tibet.
 
Sementara para pendaki masih diizinkan naik ke Everest dengan izin khusus. Mereka diizinkan pergi ke base camp Everest, yang terletak 182,88 meter lebih tinggi dari lokasi biara Rongpo, dan juga ke area yang lebih tinggi lagi di gunung tersebut.
 
"Area utama (cagar alam) akan ditutup untuk pariwisata dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Alasan penutupan adalah konservasi ekologi," kata pejabat pariwisata Tiongkok, Tang Wu pada Rabu kemarin, seperti dikutip dari laman UPI, Jumat 15 Februari 2019.

Berita dari keputusan tersebut, yang telah disepakati otoritas Tiongkok, baru mendapat perhatian media menjelang akhir pekan ini.
 
Banyaknya sampah yang dibuang oleh para pendaki dan turis di Everest telah laman menjadi masalah. Pada 2014, otoritas Nepal memerintahkan pendaki dan turis yang pergi ke Everest untuk membawa pulang sampah seberat 8 kilogram.
 
Baca: Sampah Seberat 100 Ton Diangkut dari Gunung Everest
 
Beijing telah membatasi izin mendaki Everest via rute Tibet menjadi kurang dari 300 tahun ini. Sementara kunjungan ke Everest via rute selatan Nepal telah meningkat drastis dalam beberapa dekade terakhir, dari 3.500 pada 1973 menjadi 45 ribu dua tahun lalu.
 
Selama penutupan ini, Tiongkok akan membersihkan rute Tibet menuju Everest. Pembersihan tidak hanya meliputi sampah, tapi juga sejumlah jasad pendaki di area dengan ketinggian 7.985 meter. Area tersebut biasa disebut "zona kematian" karena udaranya terlalu tipis bagi manusia.
 
Mengikuti Nepal, Tiongkok juga telah meminta para pendaki Everest untuk membawa sampah saat sudah selesai mendaki. Jika menolak, maka para pendaki akan dikenai denda.
 
"Harga (izin mendaki) meningkat di sisi Tiongkok, dan sekarang mereka meminta deposit (dana) untuk pembersihan sampah," ucap Tim Mosedale, seorang pemandu asal Inggris yang sudah enam kali mendaki Everest.
 
"Selalu ada ketegangan jika berurusan dengan otoritas Tiongkok, baik itu mengenai kapan gunung akan dibuka, atau apakah operator pendakian akan mendapat izin serta aturan-aturan seperti apa yang akan diterapkan," lanjut dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan