medcom.id, Seoul: Amerika Serikat (AS) lewat Badan Pertahanan Rudal-nya menyatakan bahwa mereka berhasil menguji coba sistem pertahanan rudal atau biasa yang disebut THAAD.
THAAD ini memang dipasang guna untuk menangkal serangan misil balistik dari Korea Utara (Korut). Dalam hal ini, AS bekerja sama juga bersama sekutunya, Korea Selatan (Korsel).
Disebutkan, THAAD berhasil menembakkan rudal balistik jarak menengah atau IRBM. AS menambahkan, rudal jarak menengah ini patut diwaspadai oleh Korut karena berbeda dari jenis rudal yang lainnya.
"IRBM bisa disebut sebagai jenis rudal yang sedang dikembangkan oleh Korut," sebut pernyataan dari Badan Pertahanan Rudal AS, seperti dikutip Reuters, Rabu 12 Juli 2017.
"Keberhasilan uji coba THAAD menunjukkan kemampuan pertahanan negara terhadap ancaman rudal yang dikembangkan di Korut dan negara lainnya," lanjut pernyataan tersebut.
Uji coba ini akhirnya dilakukan setelah badan pertahanan tersebut dikritik karena belum pernah menguji coba THAAD, namun sudah mengerahkan sistemnya di Pulau Guam sejak 2013 silam.
(Baca: Balas Ancaman Korut, AS Lepaskan Tembakan Rudal).
(Baca: Balas Ancaman Korut, AS Lepaskan Tembakan Rudal).
Uji coba THAAD ini juga menyusul usai Korut menguji coba misil balistiknya. Korut mengklaim uji coba yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli kemarin adalah uji coba misil antarbenua di mana para analis memperkirakan, misil ini bisa mencapai negara bagian Alaska di AS.
Media pemerintah Korut, KCNA, menyebutkan bahwa pemimpin Korut Kim Jong-un juga menyaksikan langsung peluncuran misil balistik antarbenua ini.
Selain itu, peluncuran misil antarbenua Korut ini juga dilepaskan beberapa hari menjelang perhelatan KTT G20 di Hamburg, Jerman. Pasalnya, dalam KTT tersebut, misil balistik Korut menjadi bahasan utama pertemuan antara AS, Korsel, Jepang dan China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News