Mahathir, yang juga mengambil langkah signifikan dengan menunjuk seorang etnis minoritas Tionghoa sebagai menteri keuangan, menegaskan bahwa Najib harus "menghadapi konsekuensi" jika terbukti bersalah dalam kasus 1MDB.
"Banyak keluhan terhadap dia, yang semuanya harus diselidiki," ujar Mahathir dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Guardian, Minggu 13 Mei 2018.
"Kami harus bergerak cepat karena kami tidak mau berurusan dengan ekstradisi dari negara lain," lanjut dia, terkait isu rencana penerbangan Najib dan istrinya ke Indonesia.
Menurut Mahathir, ada cukup bukti untuk menyelidiki Najib dalam skandal 1MDB. Amerika Serikat menyebut Najib telah mencuri dan mencuci uang senilai USD4,5 miliar dari 1MDB, di mana sekitar USD700 juta dari dana tersebut masuk ke rekening pribadi.
Baca: Polisi Malaysia Geledah Apartemen Milik Najib Razak
Jumat malam kemarin, rencana penerbangan Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, ke Indonesia bocor ke dunia maya. Sejumlah orang pun berkumpul di bandara di Subang Jaya, Selangor, untuk menghentikan Najib.
Lewat akun Facebook, Najib sempat berkata ingin beristirahat sebentar setelah berkutat di dunia politik selama empat dekade.
Najib dan Rosmah sempat masuk daftar hitam Departemen Keimigrasian, dan statusnya dicabut tidak lama setelahnya. Namun kini status keduanya sudah kembali ke larangan pencegahan, sehingga tidak dapat bepergian ke luar negeri.
Pencegahan Najib ke luar negeri merupakan salah satu janji kampanye Mahathir, begitu juga dengan menunjuk etnis Tionghoa sebagai salah satu menteri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News