Klaim ISIS, yang disertai sebuah foto dan video sekelompok orang pengklaim serangan, muncul lebih dari dua hari usai serangkaian ledakan mengguncang Sri Lanka di tengah momen peringatan Hari Raya Paskah pada 21 April.
Pemerintah Sri Lanka menyebut investigasi awal mengindikasikan serangan bom merupakan "balasan" atas penembakan di dua masjid di Selandia Baru bulan lalu yang menewaskan 50 orang.
Otoritas di Kolombo telah menuduh grup ekstremis lokal bernama National Thowheeth Jama'ath (NTJ) atas rentetan ledakan. Namun Sri Lanka juga menyelidiki apakah NTJ ini mendapat dukungan dari kelompok internasional.
Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene mengatakan NTJ mendapat bantuan dari jaringan teroris internasional yaitu Jamaat-ul-Mujahideen India (JMI).
"NTJ memiliki hubungan dekat dengan JMI. Kini telah terungkap. Kami akan terus menyelidiki kasus ini," lanjut dia.
"Mereka yang melancarkan serangan terhadap anggota koalisi Amerika Serikat dan Kristen di Sri Lanka dua hari lalu adalah pejuang Islamic State," klaim ISIS di situs propaganda Amaq, Selasa 23 April 2019.
Dilansir dari AFP, ISIS kemudian mengklaim serangan di Sri Lanka dilakukan oleh tujuh anggotanya. Amaq juga merilis foto delapan orang yang disebut berada di balik rencana teror bom. Tujuh dari delapan orang itu menutupi wajah mereka, dan tiga di antaranya memegang pisau.
Keaslian foto dan video yang diklaim ISIS belum dapat diverifikasi secara independen.
Hingga saat ini, kepolisian Sri Lanka telah menangkap 40 orang yang diduga ada di balik pengeboman dan salah satu di antaranya adalah warga Suriah. Sebelumnya, mereka juga telah mengidentifikasi satu pelaku bernama Insan Seelawan yang berasal dari Sri Lanka.
Baca: Hari Berkabung Nasional, Sri Lanka Gelar Pemakaman Massal
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id