Beberapa hari lalu, sebuah pengumumkan mengejutkan dari kerajaan Thailand menyebutkan bahwa sang raja telah menikahi kekasihnya, yang kini berstatus Ratu Suthida.
Dengan sistem monarki konstitusional, Thailand sangat menghormati keluarga kerajaan. Titah seorang raja dapat dikatakan sebagai suatu perintah absolut.
Pemerintah Thailand juga memiliki hukum khusus bernama lese majeste, yang mengatur segala sesuatu mengenai kritik atau kecaman terhadap kerajaan. Hukum lese majeste telah melindungi keluarga kerajaan Thailand dari kritik publik.
Penobatan Raja Vajiralongkorn dilakukan di tengah ketidakpastian politik di Thailand. Pemilu di Thailand telah digelar pada 24 Maret, kali pertama sejak militer mengambil alih kekuasaan dalam kudeta 2014. Namun hingga saat ini, belum ada pemerintahan baru Thailand.
Namun, banyak warga Thailand antusias menanti prosesi penobatan, yang merupakan kali pertama dalam hampir 70 tahun terakhir.
Acara penobatan dimulai pada pukul 10.09 waktu Thailand. Raja Vajiralongkorn yang mengenakan jubah putih melalui proses purifikasi dengan menggunakan air suci yang dikumpulkan dari sekitar 100 lokasi di seantero Thailand.
Raja Vajiralongkorn juga akan menerima lima Harta Karun Kerajaan atau Regalia, yang merupakan simbol kekuasaan seorang raja di Thailand.
Sebagian besar ritual Brahmin dan Buddha dalam penobatan ini berlangsung Sabtu. Di hari kedua, rakyat Thailand akan menyaksikan Raja Vajiralongkorn ditandu sepanjang tujuh kilometer, dimulai dari pusat ibu kota Bangkok. Upacara penobatan ini akan berlangsung selama tiga hari dari 4 hingga 6 Mei 2019.
Proses penobatan akan terus berlanjut hingga Senin mendatang.
Baca: Raja Thailand Kunjungi Leluhur Jelang Penobatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id