medcom.id, Manila: Kelompok militan Abu Sayyaf mengonfirmasi bahwa setidaknya 12 anggotanya tewas selama baku tembak sengit dengan pasukan Filipina. Tetapi mereka membantah salah satu komandannya turut tewas.
Juru Bicara Abu Sayyaf Abu Rami membantah klaim dari komandan militer regional Filipina Filemon Tan, yang menyebutkan Muhammad Said tewas dalam pertempuran Jumat 26 Agustus. Pertempuran itu terjadi di Kota Patikul, Provinsi Sulu.
(Baca: 11 Anggota Abu Sayyaf Tewas dalam Bentrok dengan Militer Filipina https://www.medcom.id/internasional/asia/aNrLBrVk-11-anggota-abu-sayyaf-tewas-dalam-bentrok-dengan-militer-filipina).
Selama ini, Said yang juga dikenal dengan sebutan Ama Maas telah dikaitkan dengan penculikan beberapa sandera, termasuk warga negara Norwegia Kjartan Sekkingstad.
Sementara Komandan Gabungan Kelompok Tugas Sulu Brigadir Jenderal Arnel dela Vega mengatakan bahwa mereka akan memvalidasi laporan bahwa komandan ASG tewas dalam pertemuan sengit di Barangay Bongkaong, Patikul. Selama pertempuran, 17 tentara terluka.
Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya telah memerintahkan tentara untuk mencari dan menghancurkan gerilyawan di pangkalan hutan mereka setelah ekstrimis dipenggal seorang remaja Filipina diculik bulan lalu.
Tan mengatakan pada Kamis bahwa militan telah membunuh Patrick James Aldovar pada Rabu 24 Agustus di dekat selatan provinsi Sulu kota Indanan. Potongan kepala Aldovar ditinggalkan begitu saja.
Dia mengatakan Aldovar, yang diculik oleh militan 16 Juli di kota Jolo Sulu, dipenggal setelah keluarganya gagal membayar uang tebusan.
Abu Sayyaf dan kejahatan yang dilakukan
Abu Sayyaf telah masuk dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh AS dan Filipina. Mereka melakukan berbagai kejahatan seperti pengeboman mematikan, penculikan dan pemenggalan kepala.
Menurut ABS-CBN, beberapa sandera masih ditahan di Sulu, termasuk pelaut Indonesia, Sekkingstad dan Belanda Ewold Horn yang diambil pada 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News