"PM Imran menuliskan bahwa perdamaian dan kesejahteraan di kawasan hanya dapat dicapai melalui stabilitas, dan itulah mengapa kerja sama (dengan India) merupakan hal penting," lapor Express Tribune, Jumat 7 Juni 2019.
Selain itu, PM Imran juga menuliskan bahwa rasa "saling menghormati" antara Pakistan dan India merupakan hal penting bagi pertumbuhan kawasan, dan kemiskinan di kedua negara juga dinilai hanya bisa dihapuskan melalui dialog.
Menurut laporan Indian Express, surat dari PM Imran tiba di tangan PM Modi melalui saluran diplomatik sekitar dua hari lalu, yakni Rabu 5 Juni.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi juga menuliskan surat serupa untuk Menlu India S Jaishankar. Seperti PM Imran, Qureshi juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Jaishankar sebagai Menlu India dan mengajaknya untuk membicarakan "berbagai hal penting."
Sebelumnya, PM Imran telah mengucapkan selamat kepada Modi pada 26 Mei, tiga hari usai Partai Bharatiya Janata menang dalam pemilu. Ia mengekspresikan kesediaannya untuk bekerja bersama PM Modi demi kemajuan di kawasan.
Namun pada Kamis kemarin, Kementerian Urusan Eksternal India menegaskan bahwa PM Imran dan Modi belum memiliki rencana untuk melakukan pertemuan bilateral, termasuk dalam konferensi di Bishkek, Kirgistan, pada 13-14 Juni mendatang.
Spekulasi mengenai pertemuan bilateral di Kirgistan muncul usai Sekretaris Luar Negeri Pakistan Sohail Mahmood, yang juga merupakan utusan negaranya untuk India, tiba di New Delhi pada Selasa malam.
Kashmir terbagi antara India dan Pakistan sejak berakhirnya kekuasaan kolonial Inggris pada 1947. Tetapi kedua negara sama-sama mengklaim kawasan secara keseluruhan.
Hampir 70 ribu orang tewas dalam sengketa perbatasan antara pasukan India dan militan Pakistan di Kashmir sejak 1989.
Baca: Bentrokan Kashmir, Tiga Pemberontak dan Warga Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News