Kedua pejabat tersebut - Menteri Dalam Negeri Sanae Takaichi dan Menteri Pemberdayaan Wanita Katsunobu Kato -- merupakan sahabat dekat Perdana Menteri Shinzo Abe.
Abe, yang beberapa kali dikritik karena dianggap kurang tulus dalam meminta maaf atas tindakan Jepang di zaman perang, tidak mengunjungi Yasukuni tahun ini. Abe hanya mengirim persembahan sebagai bentuk penghormatan.
Terakhir kalinya Abe mengunjungi Yasukuni terjadi pada akhir 2013. Sejak saat itu, Abe tidak melakukannya lagi seiring usahanya memperbaiki hubungan dengan Tiongkok dan Korsel.
Selasa kemarin, 85 anggota legislatif Jepang mengunjungi Yasukuni untuk merayakan festival musim gugur. Beijing dan Seoul geram, dan meminta mereka untuk menunjukkan "penyesalan tulus atas kesalahan Jepang di masa lalu."
Yasukuni dibangun untuk menghormati jutaan prajurit Jepang dan beberapa tokoh militer serta politik di zaman perang. Pengadilan sekutu menyatakan beberapa tokoh tersebut sebagai penjahat perang.
Kuil Shinto itu telah menjadi bahan perdebatan selama berdekade-dekade. Sejumlah negara yang dijajah Jepang mengecam berdirinya Yasukuni.
PM Abe dan beberapa nasionalis lainnya menegaskan Yasukuni hanya dibangun untuk mengenang tentara yang telah tiada. Abe membandingkan Yasukuni dengan Pemakaman Nasional Arlington di Amerika Serikat (AS).
Di masa kepemimpinan PM Abe, Jepang menyatakan penyesalan terdalam atas kerusakan dan penderitaan parah yang dilakukan Negeri Sakura selama Perang Dunia II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id