"Layanan militer dan pengamanan penuh diberlakukan di seluruh sekolah-sekolah Katolik dan gereja-gereja," kata salah seorang pejabat militer Sri Lanka, dikutip dari Channel News Asia, Selasa 21 Mei 2019.
Setidaknya, lebih dari 12 sekolah Katolik akan dibuka kembali tepat sebulan setelah insiden pengeboman tersebut. Pembukaan kembali sekolah-sekolah ini juga telah disetujui Uskup Agung Sri Lanka.
Baca: Sri Lanka Bertekad Basmi Perusuh Anti-Muslim
Kelas Tingkat Lanjutan akan dimulai pada hari ini, namun sekolah dasar dan menengah akan dibuka secara bertahap di pekan mendatang.
Selain itu, di sejumlah sekolah dasar, para murid diperbolehkan untuk tidak memakai seragam sekolah untuk sementara waktu. Tak hanya itu, status darurat dan jam malam pun masih diberlakukan di negara tersebut.
Sementara itu, otoritas Sri Lanka mengklaim telah menangkap semua tersangka pelaku pengeboman. Sebelumnya, Sri Lanka menuduh dua grup militan lokal -- National Thowheed Jamath (NTJ) and Jamathei Millathu Ibraheem -- sebagai dalang di balik ledakan.
Namun, kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id