Baca juga: CCTV Menunjukkan Pelaku Bom Sri Lanka Masuk ke Gereja.
“Kami tengah menyelidiki ledakan di sebuah lahan kosong di belakang gedung pengadilan di Pugoda,” ujar Juru Bicara Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera, seperti dikutip India Today, Kamis, 25 April 2019.
“Ledakan itu bukan berasal dari bahan peledak terkendali seperti yang terjadi beberapa hari lalu,” jelasnya.
Insiden terbaru ini berlangsung di saat ketegangan tinggi masih menghinggapi Sri Lanka. Setelah pengeboman Paskah, 21 April lalu, jam malam diberlakukan di negara itu.
359 orang dilaporkan tewas dalam pengeboman ini, sementara 500 lainnya menderita luka-luka. Sejak 24 April malam waktu setempat, sudah 18 orang ditangkap lagi terkait dugaan keterlibatan ledakan Minggu. Jumlah ini menjadikan tersangka yang sudah ditahan mencapai 58 orang.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa penyelidik tengah mencari tahu apakah pelaku memiliki kaitan dengan teroris asing. Diketahui dua orang yang berasal dari keluarga kaya di Sri Lanka, menjadi pelaku pengeboman.
Baca juga: Keterlibatan Keluarga Kaya dalam Pengeboman Sri Lanka.
Sementara ini pihak berwenang Sri Lanka menentukan kelompok ekstremis lokal berada di balik pengeboman. Kelompok tersebut bernama National Towheed Jamaar (NTJ) yang dipimpin oleh Mohammed Zahran atau Zahran Hashmi.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) pun sudah mengklaim sebagai otak pengeboman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
