Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam kunjungannya di Yokohama, Jepang, 27 Oktober 2016. (Foto: AFP/KAZUHIRO NOGI)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam kunjungannya di Yokohama, Jepang, 27 Oktober 2016. (Foto: AFP/KAZUHIRO NOGI)

Jepang Batalkan Pertemuan Berisiko antara Duterte dengan Kaisar

Willy Haryono • 27 Oktober 2016 20:01
medcom.id, Tokyo: Jepang menghindari kemungkinan terjadinya insiden diplomatik dengan membatalkan pertemuan antara Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan Kaisar Akihito. 
 
Negeri Sakura khawatir Duterte akan bertindak serta mengeluarkan kata-kata kurang pantas di hadapan sang kaisar, simbol pemersatu Jepang. 
 
"Paman dari Akihito yang berusia 100 tahun, Pangeran Mikasa, meninggal dunia, dan kaisar akan memulai hari-hari berkabung hingga sepekan ke depan, sehingga beberapa acara terpaksa dibatalkan, termasuk bertemu Presiden Duterte," ucap juru bicara istana Jepang kepada AFP, Kamis (27/10/2016). 

Duterte sedang dalam kunjungan perdananya sebagai presiden ke Jepang. Ia dijadwalkan bertemu Akihito, sebelum nantinya bertolak pulang. Rencana pertemuan membuat sejumlah pejabat Jepang khawatir mengenai perilaku sang presiden yang dikenal tidak biasa. 
 
Dalam sebuah acara, Duterte pernah terlihat berdiri sambil memasukkan tangannya ke kantung celana. Dalam budaya Jepang, hal tersebut tidak pantas dilakukan saat bertemu sosok penting. 
 
Sejak tiba di Tokyo pada Selasa 25 Oktober, Duterte tidak melakukan hal-hal mengkhawatirkan. Selama ini, Duterte dikenal kerap mengucapkan kata tak pantas terhadap pemimpin dunia, termasuk kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. 
 
Jepang Batalkan Pertemuan Berisiko antara Duterte dengan Kaisar
Kaisar Akihito. (Foto: AFP)
 
Sejumlah diplomat dan pejabat di Jepang khawatir jika Duterte bersikap tidak sopan di depan kaisar, hubungan kedua negara dapat terganggu. 
 
Setelah mendengar kabar pembatalan, Duterte yang mengatakan kepada beberapa media Jepang bahwa dirinya sangat ingin bertemu kaisar, mengaku bisa memahami alasannya. "Saya mengucapkan belasungkawa mendalam," ujarnya. 
 
"Petugas protokol istana berkata saya sebaiknya tidak ke sana karena mereka sedang berduka, dan saya menghormati itu, karena jika saya ada di posisi dia, saya pun akan melakukan hal serupa," pungkas Duterte.
 
Kaisar Jepang pernah dianggap sebagai sosok setengah dewa. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, hal mistis serta status kedewaannya mulai ditanggalkan, meski sebagian besar warga Jepang masih sangat menghormatinya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan