Sebelumnya, pria bernama Riyas A alias Riyas Aboobacker, 29, itu telah ditangkap pada Senin kemarin oleh Agensi Investigasi Nasional India (NIA). Selama interogasi, Riyas mengaku berencana melancarkan aksi teror bom bunuh diri di negara bagian Kerala, India.
"Ia juga mengaku sering mendengar dan melihat video Zahran Hashim asal Sri Lanka selama lebih dari satu tahun," ucap pernyataan NIA, dilansir dari laman AFP.
NIA mengatakan Riyas ditangkap "atas konspirasi untuk melakukan aksi terorisme."
Seorang ustaz asal Sri Lanka, Hashim memimpin serangan terkoordinasi di negaranya sendiri pada 21 April. Rentetan bom itu melanda sejumlah gereja dan Hotel, menewaskan 253 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim rentetan ledakan tersebut.
Sejumlah sumber militer Sri Lanka mengatakan Hashim tidak diketahui apakah pernah mengunjungi Suriah atau Irak -- dua negara yang pernah dinyatakan ISIS sebagai wilayah kekhilafahan mereka.
Namun ia diketahui pernah pergi ke negara bagian Tamil Nadu di India, yang berbatasan dengan Kerala. Di sana, Hashim diduga bertemu sejumlah ekstremis.
Hashim muncul dalam sebuah video yang dirilis kelompok militan Islamic State (ISIS). Dalam video Hashim terlihat memimpin beberapa orang untuk mendeklarasikan kesetiaan ke Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS.
Sebelumnya, pemerintah India telah memperingatkan Sri Lanka mengenai adanya ancaman bom. Peringatan diberikan beberapa pekan sebelum terjadinya aksi teror pada 21 April, yang bertepatan pada perayaan Hari Raya Paskah.
ISIS telah merilis sebuah video via situs propaganda Al-Furqan. Dalam video itu, muncul seorang pria yang mengaku sebagai Baghdadi dan mengakui kekalahan ISIS di Suriah, Irak serta Libya.
Baca: Video 'Baghdadi' Muncul, AS Bertekad Lacak Pimpinan ISIS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id