(Baca: Dubes Rusdi: Anak-anak WNI Pekerja Ladang Sawit Harus Sukses).
Sekitar 160 anak pra sekolah dan sekolah rendah (sekolah dasar) asal Indonesia, yang orangtuanya bekerja sebagai petani kelapa sawit, dapat menikmati pendidikan dasar mereka di CLC tersebut.
Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana menasihati anak-anak tersebut agar rajin sekolah. Pembentukan CLC ini, kata dia merupakan bagian untuk membentuk karakter dan masa depan anak-anak tersebut.
"Jangan sering main, harus belajar. Sekolah ini gratis, kita buka, kita kasih ke kamu. Kalau kamu tidak belajar, kamu kerja di ladang," kata Rusdi saat bercanda dengan anak-anak di CLC Ladang Sachiew, Sarawak, Jumat 16 Maret 2018.
"Pokoknya jangan kerja di ladang, capai!" tegas dia.
Kepada awak media, Rusdi mengatakan tahun ini menargetkan 50 CLC dibuka di Sarawak. Target tersebut hingga Juni 2018.
"Kalau di Sarawak targetnya 50, sekarang sudah ada 12, dan saat ini kita resmikan 17. Jadi total keseluruhan 36 CLC," terangnya.
(Baca: Pusat Belajar Anak WNI Pekerja Perkebunan Malaysia Resmi Dibuka).
Rusdi menambahkan angka tersebut akan bertambah seiring waktu.
Sementara itu, dia menuturkan, CLC ini merupakan tanggung jawab perusahaan tempat orangtua anak-anak itu bekerja. Untuk menempuh pendidikan dasar di CLC tersebut tak dibutuhkan biaya.
Pemerintah sendiri akan membantu jika perusahaan membutuhkan bantuan. Sejauh ini, pemerintah Indonesia membantu dari segi riil, yaitu pengajar dan buku-buku bacaan serta buku pelajaran untuk anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News