Sambil meresmikan CLC, Dubes Rusdi membawa pihak dari BPJS dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberikan sosialisasi kepada para pekerja yang mayoritas warga Indonesia (WNI).
"Pak Agus ini (dari BPJS) akan asuransikan bapak dan ibu. Misalnya, ibunya meninggal, anaknya dapat beasiswa sampai lulus," katanya di Sarawak, Jumat 16 Maret 2018.
"Asuransi ini milik negara, jadi enggak akan lari," imbuh dia.
Dia menuturkan anak-anak harus mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Kepintaran bukan berasal dari makanan, namun pendidikannya, imbuh dia.
Sebanyak 33 anak WNI pekerja Perkebunan Taniku kini bisa bersekolah. Manajer Perkebunan Taniku mengatakan, dari 33 anak tersebut, 21 diantaranya murid pra sekolah. Sementara, sisanya sebanyak 12 orang merupakan murid sekolah rendahan atau sekolah dasar.
Tujuan utama dibangunnya CLC ini adalah untuk menyediakan pendidikan kepada anak-anak pekerja di Perkebunan Taniku. Manajer perkebunan menuturkan sudah merupakan tanggung jawab perusahaan memberikan pendidikan awal kepada anak-anak pekerjanya.
"Pendidikan awal kepada anak-anak merupakan tanggung jawab besar supaya masa depan anak-anak pekerja terjamin," imbuh sang manajer.
Selain itu, CLC ini juga diharapkan dapat memotivasi anak pekerja untuk menimba ilmu, demi masa depan cerah dan dapat bersaing di dunia kerja nantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News