Ilustrasi Metrotvnews.com
Ilustrasi Metrotvnews.com

Dua Kapten Kapal Disandera, Kemenlu Tunggu Komunikasi Penculik

Sonya Michaella • 10 November 2016 14:52
medcom.id, Jakarta: Kementerian Luar Negeri RI lewat juru bicaranya, Arrmanatha Nasir mengaku masih menunggu informasi terkait komunikasi penyandera dua kapten kapal WNI kepada perusahaan kapal.
 
Kejadian naas ini terjadi pada 5 November lalu yang menimpa dua WNI asal Buton. Mereka bekerja secara legal di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia yang dibajak kelompok bersenjata di perairan Sabah. 
 
"Kami masih menunggu kontak penyandera ke perusahaan kapal. Sampai kemarin sore, belum ada informasi terkait ini," kata Arrmanatha di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
 
Arrmanatha menegaskan bahwa Indonesia baru bisa bergerak jika penyandera dua WNI sudah menghubungi perusahaan kapal tersebut.
 
Terkait kejadian ini, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi juga sudah mengunjungi Malaysia dan menemui menteri luar negerinya, yaitu Dato Sri Anifah Aman untuk meminta perhatian khusus Malaysia.
 
 
"Mereka siap meningkatkan keamanan sekitar, karena ini sudah ketiga kalinya terjadi. Bu Menlu sangat menekankan harus adanya perhatian dari Malaysia," tuturnya.
 
Selain mengunjungi Malaysia, Menlu Retno juga mengunjungi Sabah di mana ia menemui sejumlah nelayan WNI yang memang bekerja di perusahaan kapal penangkap ikan Malaysia.
 
"Menlu memberitahu mereka bahwa nelayan-nelayan yang bekerja di luar negeri menjadi perhatian Indonesia dan menyampaikan bahwa mereka juga harus berhati-hati dalam bekerja," ungkap Arrmanatha.
 
Tentunya, kata dia, Menlu juga bertemu dengan beberapa komandan pengamanan Malaysia untuk meningkatkan keamanan perairan Malaysia.
 
"Kita sampaikan harapan Indonesia untuk bagaimana Malaysia bisa meningkatkan keamanan di kawasan tersebut," pungkasnya.
 
Menurut keterangan otoritas Malaysia, kedua kapten kapal WNI yang berusia 52 dan 46, diculik sekitar pukul 11.00 dan 11.45 pagi waktu setempat. Ini merupakan insiden terbaru dari serentetan kasus perampokan dan penculikan di sepanjang Sabah dan kepulauan Tawi-Tawi. 
 
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan