Menlu RI, Retno Marsudi bersama Menlu Malaysia, Dato Sri Anifah Aman (Foto: Dok. Kemlu RI)
Menlu RI, Retno Marsudi bersama Menlu Malaysia, Dato Sri Anifah Aman (Foto: Dok. Kemlu RI)

Bahas Penculikan ABK WNI, Menlu RI Temui Menlu Malaysia

Sonya Michaella • 07 November 2016 17:42
medcom.id, Kuala Lumpur: Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi secara khusus melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Sri Anifah Aman terkait terulangnya penculikan WNI di perairan Malaysia.
 
Dua kapten kapal asal Indonesia diculik oleh kelompok bersenjata di perairan Sabah, Malaysia pada Sabtu 5 November kemarin.
 
Menlu Retno meminta perhatian khusus pihak Malaysia terhadap keamanan sekitar 6.000 WNI yang bekerja secara legal di kapal-kapal penangkap ikan Malaysia di sekitar perairan Sabah.

Seperti keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Metrotvnews.com, Senin (7/11/2016), sejak Juli 2016, lokasi penyanderaan bergeser ke perairan Malaysia yang berdekatan dengan Filipina.
 
Lokasi ini di luar koridor yang disepakati dalam Perjanjian Trilateral tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina. Diketahui pula, pasca implementasi perjanjian tersebut, tidak ada lagi penculikan atau penyanderaan WNI di perairan Sulu.
 
Bahas Penculikan ABK WNI, Menlu RI Temui Menlu Malaysia
Kapal yang dibajak kelompok bersenjata di perairan Sabah/Dok. Kemlu RI
 
Anifah pun menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian tersebut. Malaysia juga sepakat memperkuat kerja sama dengan Indonesia dan Filipuna untuk mencegah hal serupa terjadi lagi mendatang.
 
Kedua korban diketahui sebagai WNI asal Buton yang bekerja secara legal di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia. Kapal pertama teridentifikasi sebagai SSK 00520 F, dan kapal kedua SN 1154/ 4F. 
 
Para pelaku hanya menculik kedua kapten, namun melepaskan semua anak buah kapalnya. 
 
Menurut keterangan otoritas Malaysia, kedua kapten kapal WNI, berusia 52 dan 46, diculik sekitar pukul 11.00 dan 11.45 pagi waktu setempat. Ini merupakan insiden terbaru dari serentetan kasus perampokan dan penculikan di sepanjang Sabah dan kepulauan Tawi-Tawi. 
 
Komandan Keamanan Sabah Timur Datuk Wan Bari Wan Abdul Khalid mengonfirmasi insiden. Disebutkan penculikan terjadi sekitar 15 mil laut dari sungai Kinabatang. 
 
Terdapat banyak kapal penangkap ikan di lokasi tersebut saat penculikan terjadi. 
 
Diyakini kelompok bersenjata itu berbasis di salah satu pulau di Tawi-Tawi dan tidak terkait langsung dengan kelompok ekstremis Abu Sayyaf.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan