Cuaca yang sangat parah juga telah membuat setidaknya satu juta orang diungsikan dan menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Kementerian Luar Negeri Sri Lanka segera mengaktifkan Unit Tanggap Darurat dan meminta kelompok Penanggulangan Internasional PBB serta bantuan dari negara-negara tetangga untuk mengatasi bencana ini.
"Kami telah mengerahkan 2.000 personil militer ke daerah yang terkena dampak. Namun, kami memiliki sumber daya yang terbatas juga," kata Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ravi Karunanayake, seperti dikutip CNN, Senin 29 Mei 2017.
Ratnapura adalah wilayah yang paling parah terkena dampak banjir di mana terletak sekitar 60 mil dari ibu kota Kolombo.
Hingga Minggu 28 Mei 2017, masih banyak desa di selatan dan barat Sri Lanka yang terendam banjir. Tim medis dikerahkan ke beberapa area paling terdampak untuk mencegah mewabahnya penyakit kala banjir.
PBB juga akan menyalurkan wadah penampung air, tablet penjernih air dan terpal ke Sri Lanka. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia akan mengirim tim medis ke area terdampak banjir.
Banjir kali ini merupakan yang terburuk di Sri Lanka sejak Mei 2003. Ketika itu, banjir menewaskan 250 orang dan menghancurkan 10 ribu rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id