Dansalan College, merupakan bangunan yang berada di daerah di mana sempat dibakar oleh para militan pada awal bentrokan, 23 Mei lalu.
Jatuh ke tangan militer Filipina, ditemukan sebuah senapan mesin berat, 50 senapan ringan dan 14 senjata api bertenaga tinggi lainnya.
Jika dijumlahkan senjata api yang sudah ditemukan, sampai saat ini terdapat 410 senjata api yang sudah diamankan polisi Filipina.
Jenazah yang tampak seperti pejuang asing pun ditemukan di gedung ini. Militer Filipina berasumsi, pejuang asing ini berasal dari Singapura.
Dikutip Inquirer, Selasa 4 Juli 2017, dalam usaha merebut Dansalan College, dilaporkan pula bahwa ada 11 pejuang asing yang turut tewas.
Militer Filipina juga mengatakan telah menyelamatkan 1.717 orang, sementara hingga kini masih ada 300 sampai 500 warga sipil yang terjebak dalam zona konflik tersebut.
Presiden Rodrigo Duterte bulan lalu bertekad "menghancurkan" para militan, namun beberapa tenggat waktu untuk mengakhiri krisis ini telah terlewati.
Para ekstremis di Marawi dipimpin Isnilon Hapilon, salah satu teroris paling diburu di dunia, yang hingga kini diyakini masih hidup dan bertahan di sebuah masjid di Marawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News