Pasukan Filipina menaiki sebuah truk di Marawi, Mindanao, Filipina, 28 Juni 2017. (Foto: AFP/TED ALJIBE)
Pasukan Filipina menaiki sebuah truk di Marawi, Mindanao, Filipina, 28 Juni 2017. (Foto: AFP/TED ALJIBE)

Militan Masih Kuasai 1.500 Bangunan di Kota Marawi

Willy Haryono • 03 Juli 2017 17:31
medcom.id, Manila: Kelompok militan yang dipimpin teroris paling diburu di dunia masih menguasai sekitar 1.500 bangunan di kota Marawi, ucap Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, Senin 3 Juli 2017. 
 
Militer Filipina berusaha keras menghabisi sekelompok militan yang menebar teror dan mengibarkan bendera Islamic State (ISIS) di Marawi sejak 23 Mei 2017. Pertempuran belum berakhir meski Filipina meluncurkan artileri dan serangan udara yang menghancurkan banyak area Marawi. 
 
Presiden Rodrigo Duterte bulan lalu bertekad "menghancurkan" para militan, namun beberapa tenggat waktu untuk mengakhiri krisis ini telah terlewati. 

Para ekstremis di Marawi dipimpin Isnilon Hapilon, salah satu teroris paling diburu di dunia, yang hingga kini diyakini masih hidup dan bertahan di sebuah masjid di Marawi. 
 
Menhan Lorenzana menyebut pihaknya belum dapat memperkirakan kapan pasukan Filipina mampu merebut kembali 1.500 bangunan yang dikuasai militan. 
 
"Karena ini adalah pertempuran urban, banyak prajurit kami yang belum siap. Ada yang bilang tentara kami belajar sekaligus berperang di area ini," ungkap Lorenzana, seperti dikutip AFP
 
Perlahan tapi pasti, Lorenzana mengatakan pihaknya telah merebut kembali 40 bangunan pada Sabtu kemarin dan 57 satu hari setelahnya.
 
"Operasi pembersihan ini sulit karena banyaknya bom rakitan IED dan jebakan yang dipasang teroris," sebut juru bicara operasi Marawi, Letnan Kolonel Jo-ar Herrera. 
 
Dia menyebut 82 prajurit serta polisi dan 39 warga sipil tewas dalam pertempuran di Marawi. Sementara di kubu militan, Herrera mengklaim pihaknya telah membunuh sekitar 300. 
 
Duterte menerapkan darurat militer tidak lama setelah pertemuran meletus di Marawi. Dia mengaku memerlukan kekuatan untuk menggagalkan rencana para militan mendirikan kekhilafahan ISIS di Asia Tenggara.
 
Percobaan penangkapan Hapilon di Marawi memicu pertempuran saat ini. Hapilon didukung grup lokal Marawi pimpinan kakak beradik Maute, yang telah mendeklarasikan kesetiaan mereka kepada ISIS.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan