Aktivitas di kamp al-Hol di Suriah. (Foto: AFP)
Aktivitas di kamp al-Hol di Suriah. (Foto: AFP)

KBRI Damaskus Coba Verifikasi Kabar WNI Tewas di Kamp Suriah

Willy Haryono • 31 Juli 2019 21:22
Damaskus: Pemerintah Indonesia berusaha memverifikasi kebenaran dari kabar adanya seorang perempuan diduga WNI yang meninggal di sebuah kamp di Suriah.
 
Menurut laporan kantor berita Hawar News Agency, perempuan tersebut adalah salah satu kombatan kelompok militan Islamic State (ISIS).
 
Menurut keterangan manajemen kamp al-Hol, perempuan itu bernama "Sodermini" atau kemungkinan "Sudarmini" dalam ejaan Bahasa Indonesia. 

"KBRI Damaskus tengah berupaya memverifikasi kebenaran informasi, mengenai perempuan yang diberitakan berkewarganegaraan Indonesia meninggal di kamp Suriah," ucap pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu 31 Juli 2019.
 
Teuku menekankan bahwa upaya verifikasi ini tidaklah mudah. Salah satu faktor penghambat adalah situasi konflik dan intensitas kekerasan bersenjata di Suriah.
 
"Terlebih lagi, merujuk pada pemberitaan tersebut, lokasi tempat kejadian berada di bawah pengawasan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Suriah," sebut Teuku.
 
Laporan forensik Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Kurdi menyebutkan bahwa korban tewas akibat dipukuli dan disiksa sekelompok orang. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa Sudarmini juga tengah hamil enam bulan.
 
Baca: Militan Perempuan ISIS Diduga WNI Tewas di Kamp Suriah
 
Hingga saat ini, manajemen kamp dan otoritas Kurdi belum mengetahui motif di balik kematian Sudarmini. Ayah korban diketahui bernama Sardi, dan ibunya Nasia.
 
Kamp al-Hol, yang menampung ribuan keluarga tentara bayaran, telah menjadi lokasi terjadinya aksi kekerasan antar mantan kombatan ISIS. Sejumlah pengamat menilai para mantan militan ISIS ini berbahaya bak bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak jika tidak segera ditangani.
 
Sementara itu, sejumlah perempuan eks ISIS di Suriah telah mengungkapkan keinginan mereka untuk pulang ke Tanah Air. Pemerintah RI menegaskan mereka semua tidak bisa pulang begitu saja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan