Khan menyatakan keprihatinannya lewat akun Twitter mengenai situasi yang berkembang di Kashmir.
"Akankah dunia berdiam diri melihat kekerasan dan pembersihan etnis muslim di Kashmir? Saya ingin memperingatkan komunitas internasional, jika ini benar terjadi, akan ada reaksi parah di dunia Muslim yang memicu radikalisasi dan siklus kekerasan," kata Khan, dilansir dari laman Xinhua, Jumat, 16 Agustus 2019.
Setelah keputusan India, Pakistan menurunkan hubungan diplomatik serta menangguhkan hubungan perdagangan dengan India. Khan juga mengatakan India telah mengirim pasukan tambahan ke Kashmir.
"Daerah ini sudah sangat termiliterisasi, dan jam malam diberlakukan di Kashmir," imbuhnya.
Baca juga: Isu Kashmir Direncanakan Dibahas DK PBB Secara Tertutup
Rabu lalu, Khan mengunjungi wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Dia berbicara kepada majelis legislatif Kashmir di sana.
Dia menyatakan negaranya akan mengajukan banding ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mahkamah Internasional utnuk memenangkan hak-hak rakyat Kashmir yang dikuasai India.
Laporan mengatakan Dewan Keamanan PBB akan melakukan pembahasan di New York pada Jumat ini untuk membahas sengekta Jammu dan Kashmir.
DK PBB akan membahas situasi Jammu dan Kashmir di secara tertutup. Hal ini disampaikan oleh Presiden DK PBB Joanna Wronecka mengatakan kepada wartawan, Rabu.
"Kemungkinan besar pada Jumat. DK PBB tidak bertugas pada Kamis,” kata Wronecka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News